"Ada 82 manuskrip yang sudah terkumpul dimana 32 di antaranya berada di Museum Lampung, dan sisanya tersebar di daerah-daerah seperti Lampung Timur, Liwa, dan lainnya, namun sebenarnya masih banyak lagi jika kita cari," kata dia.
Ketua Tim Peneliti dari Kementerian Agama Zulkarnain Yani menyatakan bahwa dari banyak manuskrip yang ditemukan, rata-rata di dalamnya berisikan tentang politik, agama, kesehatan, ekonomi, dan mantra-mantra.
"Dalam manuskrip naskah Lampung ini juga, saya menemukan rata-rata tulisan-tulisan yang berada di pelepah kayu menggunakan bahasa dan aksara Lampung, tapi ada juga bahasa Melayu dan Cirebon," kata dia lagi.
Dalam penelitian ini, lanjut dia, pihaknya dibantu dari Balai Bahasa di Lampung yang mengerti atau ahli dalam mengartikan naskah-naskah klasik yang diperkirakan telah berusia ratusan tahun tersebut.