REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyuluh agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) melalui Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Nasional memberikan bantuan kepada korban bencana banjir bandang dan badai di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai untuk membeli bahan makanan pokok. "Kami keluarga besar Pokjaluh dan Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Nasional merasa terpanggil dengan kondisi saudara-saudara di NTT. Kami telah mengirim bantuan sebesar Rp 10 juta sebagai awalan untuk membantu meringankan dampak bencana," kata Bendahara Pokjaluh Nasional, Sriwanti Yusuf melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/4).
Sriwanti menambahkan, bantuan uang tunai tersebut langsung dikirim ke pengurus Pokjaluh di NTT pada Senin (5/4). Rencananya bantuan akan disalurkan dalam bentuk paket bahan makanan pokok.
"Itu merupakan bantuan dari sahabat penyuluh agama di seluruh Indonesia. Mudah-mudahan nanti bisa membantu meringankan beban saudara di NTT, meski jumlahnya tidak seberapa," ujarnya.
Sriwanti menambahkan, penyuluh agama di seluruh Indonesia sudah berkali-kali menggalang dana untuk membantu penyintas bencana. Seperti penyintas bencana di Banajrmasin, Mamuju, Majene, Lumajang, Majalengka, Pandeglang, Palu, Pangandaran, Nusa Tenggara Barat, dan daerah lainnya.
"Penyuluh ini pendamping masyarakat, ada di tengah-tengah masyarakat. Kami siap untuk membantu, terutama masyarakat yang mengalami kesusahan. Semoga Allah berikan jalan terbaik dan kesabaran bagi saudara kita yang terdampak bencana di sana," ujar Sriwanti.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di NTT. Yakni Kabupaten Flores, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Ngada pada Ahad (4/4). Diinformasikan sekitar 68 orang meninggal dan 70 orang lainnya hilang.