Selasa 06 Apr 2021 07:02 WIB

Akhirnya Muslim Rohingya Bisa Dengarkan Alquran Bahasa Lokal

Audio video Alquran berbahasa Rohingya diluncurkan untuk pertama kali

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Audio video Alquran berbahasa Rohingya diluncurkan untuk pertama kali. Ilustrasi Alquran
Foto:

Pada 1980-an, seorang sarjana Rohingya, Maulana Muhammad Hanif yang tinggal di Bangladesh, akhirnya mengembangkan sistem bahasa yang sekarang dikenal sebagai Rohingya Hanifi. Upaya ini untuk membakukan bahasa dan memudahkan orang untuk mempelajarinya.

“Yang terjadi adalah orang-orang yang dididik di Pakistan atau India cenderung ke arah terjemahan Alquran dalam bahasa Urdu dan mereka yang lahir dan besar di negara-negara Arab mengandalkan huruf Arab. Tapi kebanyakan orang Rohingya tidak bisa membaca semua itu,” kata Noor.

Noor menambahkan dia ingin menerjemahkan audio dan video dalam bahasa Rohingya agar bisa menjangkau warga Rohingya lain. Dia mengembangkan unicode untuk bahasa Rohingya Hanifi yang membantu orang berkomunikasi dengan mudah melalui perangkat digital.

Dikutip TRT World, Selasa (6/4), proyek penerjemahan yang didukung  perusahaan media Noor, Rohingya Vision dan Toko Buku Dakwah Corner (DCB) yang berbasis di Malaysia, bertujuan untuk mengumpulkan 360 ribu ringgit Malaysia atau sekitar 87 ribu dolar AS.

Ini akan menggunakan bacaan bahasa Arab dari almarhum Ulama Sheikh Muhammad Ayyoub yang lahir di Makkah. Pengkhutbah, Qutub Shah yang menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Rohingya adalah mantan mahasiswa teknik mesin yang tidak diizinkan untuk menyelesaikan studinya oleh Myanmar.

Meskipun Alquran telah diterjemahkan ke dalam lusinan bahasa, proses penafsiran tidak pernah mudah.

Misal, di negara-negara berbahasa Inggris, terjemahan yang dilakukan oleh Abdullah Yusuf Ali yang dirilis pada tahun 1930-an tetap menjadi salah satu yang paling banyak dibaca 50 tahun kemudian. 

Agar sederhana dan mendekati arti sebenarnya, terjemahan bahasa Rohingya akan dibuat kata demi kata dari sampel bahasa Arab dan Urdu. Tentunya, itu tidak akan memiliki penafsiran dalam rilis audio dan video.

 

 

Sumber: trtworld

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement