REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Ahmad Zubaidi menyerukan kepada para dai dan daiyah untuk menguatkan dakwah Islam Wasathiyah. Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir ini kembali terjadi aksi terorisme yang meresahkan masyarakat.
"Selaku Ketua Komisi Dakwah MUI menyerukan kepada para dai-daiyah untuk menguatkan kembali dakwah Islam wasathiyah, yaitu dakwah yang santun, toleran, menghargai kemanusian, dan menguatkan pemahaman nilai-nilai Islam yang luhur," kata Kiai Zubaidi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (5/3).
Kiai Zubaidi menegaskan aksi terorisme sama sekali bukan ajaran Islam, karena Islam adalah agama rahmatan lil alamin dan sangat menghargai kemanusiaan. Menurut dia, jika pun pelaku teror mengatasnamakan bagian dari jihad adalah pemahaman yang salah besar.
"Karena jihad tidak mengajarkan pengrusakan apalagi membunuh atau melukai orang-orang yang tidak bersalah. Umat lain yang berbeda agama di Indonesia bukanlah musuh, mereka adalah saudara sebangsa dan setanah air kita," ucapnya
"Oleh karena itu kita harus bisa hidup berdampingan secara damai dan saling bertoleransi," imbuhnya.
Selain itu, Kiai Zubaidi juga menegaskan medan jihad sangat luas bukan hanya perang, apalagi Indonesia saat ini tidak dalam keadaan perang dan bahkan hubungan antar umat beragama berjalan dengan baik. Karena itu, menurut dia, jihad yang tepat di tengah pandemi Covid-19 sejatinya adalah jihad membantu kemanusian, meringankan pendertaan orang-orang yang terkena Covid-19 atau yang terdampak secara ekonomi.
"Ikut memajukan pendidikan, aktif kampanye protokol kesehatan, membantu tempat-tempat ibadah agar dapat digunakan dan aman dari Covid-19, dan lain-lain, masih banyak sekali. Kenapa malah pilih jalan salah dengan menjadi martir dengan argumentasi keagamaan yang tidak tepat," jelasnya.
Karena itu, Kiai Zubaidi menegaskan kembali agar para dai-daiyah tidak henti-hentinya mendakwahkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, dan menerangkan makna jihad yang benar kepada umat Islam.
"Terlebih lagi sebentar lagi bulan Ramadhan datang di mana tingkat spiritualitas umat sedang meningkat dan biasanya sangat antusias mendengarkan ceramah-ceramah agama dari para dai-daiyah," ujarnya.
Kiai Zubaidi menambahkan, Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memerangi dan menangkal terorisme. Menurut dia, pihaknya selama ini juga telah memperkuat peranan para dai untuk mencegah radikalisme dan terorisme.
"Untuk itu Komisi Dakwah akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki visi dan misi yang sama dalam memerangi dan menangkal terorisme, seperti BNPT dan lainnya," katanya.