"Kami takut kembali ke Suriah karena banyak anggota keluarga dan kerabat kami ditahan oleh tentara Suriah atau pasukan keamanan," tambahnya.
Ribuan warga Palestina ditahan dan disiksa di sistem penjara yang terkenal di negara itu bersama dengan lebih banyak warga Suriah. Sepuluh tahun setelah pemberontakan Suriah dimulai, mereka juga takut akan penganiayaan saat kembali. Tetapi bagi mereka, trauma menjadi tunawisma mungkin lebih dalam daripada orang-orang Suriah sezaman mereka.
"Saya tidak bisa kembali ke Yarmouk dalam hidup ini. Aku akan mati tunawisma," keluhnya.
Yarmouk menjadi rumah bagi banyak orang Palestina dan simbol perlawanan Palestina terhadap Israel di luar wilayah pendudukan. Daerah ini dulunya merupakan kamp yang hidup, namun sekarang justru menjadi lingkungan ketujuh yang paling hancur dalam perang saudara Suriah dan sekarang menjadi gurun beton.
Menurut informasi dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), hanya 604 keluarga pengungsi Palestina yang telah diberi izin oleh pemerintah Suriah untuk kembali pada Januari. Separuh dari mereka telah pindah kembali dan mulai tinggal di kamp.