Rabu 31 Mar 2021 20:49 WIB

Memahami Ibadah Menurut Muhammadiyah

Muhammadiyah hanya mau melakukan amalan yang jelas-jelas dipraktikkan Rasulullah.

Memahami Ibadah Menurut Muhammadiyah. Warga saat akan beribadah di Masjid Asmaul Husna, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.
Foto:

Pelaksanaan rukun Islam terhitung ibadah mahdhah. Redaksi syahadat, misalnya, harus mengikuti tuntunan Rasulullah. Perincian tentang shalat, mulai dari waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, hingga kaifiahnya, tidak boleh mengarang. Demikian pula teknis zakat, puasa, dan haji, sama sekali haram berkreasi sendiri. Kita diwajibkan manut Rasulullah.

Muhammadiyah meramu dua jenis ibadah ini secara unik. Dalam ibadah mahdhah, Muhammadiyah sangat puritan. Hanya mau melakukan amalan yang jelas-jelas dipraktikkan Rasulullah.

Karena itu, bacaan shalawat dalam shalat, Muhammadiyah menolak tambahan kata sayyidina. Sebab, menurut Muhammadiyah, Rasulullah mengajarkan Allahumma shalli ala Muhammad, dan bukan Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad.

Kendati demikian, purifikasi dalam Muhammadiyah selalu berdimensi dinamisasi. Sejak awal, KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, memandang Islam bukan sebatas agama pribadi yang mengatur hubungan manusia dengan Allah.

Lebih dari itu, Islam adalah sistem kehidupan manusia dalam segala aspek. Karena itu, Kiai Dahlan kemudian mengajak umat memurnikan ajaran Islam dengan kembali ke Al-Qur’an dan hadis sahih sekaligus melakukan pencerahan kehidupan melalui pemikiran dan gerakan pemberdayaan.

Jadi, pemurnian dalam Muhammadiyah sangat lekat dengan pembaruan. Muhammadiyah welcome terhadap sumber ilmu dari mana saja, asal untuk kemajuan Islam.

Di samping getol memurnikan praktik ibadah formal sesuai Al-Qur’an dan hadis sahih, Muhammadiyah juga aktif dalam berbagai aksi pemberdayaan, seperti mendirikan lembaga pendidikan, balai pengobatan, panti asuhan, rumah jompo, rumah miskin, dan lainnya. Inilah bedanya Muhammadiyah dengan gerakan Islam lain.

------

M Husnaini, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PCM Solokuro Lamongan, Mahasiswa Program Doktoral International Islamic University Malaysia

Sumber: Majalah SM Edisi 2 Tahun 2018

https://suaramuhammadiyah.id/2021/03/14/memahami-ibadah-menurut-muhammadiyah/

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement