REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Departemen Panggilan dan Bimbingan Keagamaan Qatar menyebut enam gedung akan didirikan sebagai markas pusat pengajaran Alquran bagi perempuan di Qatar.
"Ada 162 pusat pemerintahan yang mencakup seluruh wilayah Qatar untuk mengajarkan Alquran bagi pria dan wanita. Ada lebih dari 22.000 pelajar dari segala usia. Pusat-pusat ini memperluas berbagai layanan termasuk mengajari mereka huruf dan memberi mereka pelajaran hafalan dan hafalan dalam berbagai tahap, ” jelas Direktur departemen Malullah Abdurahman al-Jaber dalam sebuah konferensi pers seperti dilansir Iqna.ir pada Rabu (31/3).
Departemen ini menangani pusat-pusat tersebut sambil menyediakan para pembelajar dengan mentor yang berkualifikasi bersama dengan semua cara proses pendidikan.
“Belakangan ini pemerintah telah menyediakan program-program kualitatif dan lanjutan yang sejalan dengan waktu dan mengatasi kesulitan. Untuk mengatasi kesulitan pandemi Covid-19, pengajaran menjadi jauh melalui program komunikasi visual, ” kata al-Jaber yang menambahkan bahwa 4.000 siswa adalah bagian dari program online 'Taud' yang diluncurkan untuk membantu siswa belajar dan menghafal Alquran.
Direktur Bagian Alquran dan Ilmu Pengetahuan di Departemen Panggilan dan Bimbingan Keagamaan, Muaath Yusuf al-Qaasmi mengatakan bagian itu menambahkan beberapa pencapaian pada tahun 2019, dengan 16.000 siswa menjadi bagian dari 140 pusat selama sesi pagi dan malam. Selama 2020 karena Covid-19, para siswa tidak dapat bergabung dengan pusat-pusat tersebut. Sekitar 80 siswa termasuk tiga warga Qatar hafal Alquran pada 2019 dan tiga pemuda Qatar meraih posisi lanjutan dalam kompetisi internasional.
“Program belajar Alquran selama Ramadhan lalu diikuti oleh 531 siswa. Bagian tersebut telah meluncurkan kursus penyegaran untuk meninjau Alquran Mulia untuk para imam Qatar dalam persiapan untuk Ramadhan bekerja sama dengan Administrasi Masjid Awqaf. Program yang akan berlanjut hingga akhir minggu pertama April ini akan diikuti oleh 22 mahasiswa.