REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Bosnia Herzegovina, Roem Kono memfasilitasi pertemuan virtual antara Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH Nasaruddin Umar dengan Imam Masjid Istiqlal Sarajevo, Ahmad Skopljak, pada Sabtu (20/3). Langkah ini merupakan salah satu upaya Dubes Roem Kono untuk mendorong peningkatan kerjasama antara kedua masjid menjelang peringatan peresmian Masjid Istiqlal Sarajevo yang ke-20 pada 22 September 2021 yang akan datang.
Roem mengatakan dalam pertemuan secara virtual ini, kedua Imam Masjid Istiqlal saling bertukar pandangan dan sepakat bahwa keberadaaan masjid harus membawa manfaat dalam pengembangan umat dan lingkungan sekitar. Tidak hanya sebagai rumah ibadah, masjid juga hadir menjadi pusat pendidikan dan pelatihan ketyerampilan untuk generasi muda, pengembangan perekonomian masyarakat setempat serta balai pertemuan musyawarah pengambilan keputusan dan kebijakan yang menyangkut harkat umat.
"Hubungan kedua Masjid Istiqlal selanjutnya juga diharapkan dapat dilakukan dalam bentuk saling kunjung antara Imam dan pengurus," kata Roem dalam rilis yang diterima Republika, Sabtu (27/3).
Dubes Roem Kono mengatakan Masjid Istiqlal Sarajevo merupakan jejak persaudaraan antara umat muslim Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina yang berdiri dengan megah di Tanah benua Eropa. Masjid besar yang berdiri di Sarajevo ini, tidak hanya menjadi monumen atas hubungan kedua negara yang erat, namun juga menjadi simbol kontribusi umat Muslim Indonesia terhadap penciptaan perdamaian dan ketertiban sebagai bagian dari Rahmatan Lil Alamin untuk umat manusia di dunia.
Dia pun berharap dalam perayaan 20 Tahun peresmian masjid Istiqlal Sarajevo yang akan diperingati pada 22 September 2021 nanti, terdapat program yang dapat dilaksanakan oleh kedua pengurus masjid untuk memperluas hubungan dan interaksi masyarakat madani antara Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina, yang selanjutnya dapat meningkatkan hubungan people to people dan kelompok-kelompok di tataran akar rumput di kemudian hari.
"Semoga kerjasama kedua masjid ini dapat menjadi jembatan peradaban masyarakat Islam Timur dan Barat," tambah dia.
Sementara itu, Imam Masjid Istiqlal Sarajevo Ahmed Skopljak menyampaikan pesan Mufti Bosnia dan Herzegovina yang berkeinginan agar Imam Nasaruddin Umar untuk bisa berkunjung ke Bosnia dan Herzegovina, meninjau sekaligus memberikan khutbah kepada jemaah Masjid Istiqlal Sarajevo sebagai rangkaian Perayaan Peringatan 20 Tahun Peresmian Masjid Istiqlol Sarajevo, pada September 2021 mendatang.
Imam Masjid Besar Istiqlal Jakarta berharap Masjid Istiqlal di Sarajevo ini bisa menjadi pelopor peradaban masyarakat Islam di Eropa. "Mudah-mudahan kedua masjid ini dapat menjadi jembatan peradaban masyarakat Islam di Timur dan Barat," kata Nasaruddin.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Roem Kono berkesempatan melakukan tur singkat ke seluruh wilayah gedung masjid untuk lebih mengenal dan melihat secara langsung infrastruktur masjid yang dana pembangunannya merupakan hibah dari Umat Muslim Indonesia kepada masyarakat muslim Bosnia dan Herzegovina sebagai bentuk kontribusi terhadap infrastruktur pasca perang yang melanda Bosnia dan Herzegovina pada tahun 1992 hingga 1995. Dalam kunjungan perdana ini, Roem Kono juga melakukan penyerahan donasi berupa masker disposable non medis sebanyak 1000 helai kepada pengurus masjid agar dapat dimanfaatkan oleh jemaah masjid. Dalam pembicaraannya denghan Imam Ahmed Skopljak, Roem Kono menyampaikan keinginannya agar peserta yang mengikuti aktivits pendidikan di masjid dapat berminat meneruskan pendidikan di Indonesia.
Dijelaskan Room, saat ini, terdapat dua program beasiswa yang ditwarkan yakni Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) 2021 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan beasiswa UNISNU Zakat Undergraduate Scholarship (UZUS) 2021 dari Universitas Islam Nadhatul Ulama Jepara.