Perlawanan
Khaled Al-Rifi, nama samaran seorang pemuda Suriah berusia dua puluhan, percaya bahwa perlawanan adalah satu-satunya solusi untuk konflik Suriah. "Kami kehilangan negara dan rumah kami dan menjadi pengungsi dan tidak ada yang lebih buruk dari itu," kata Al-Rifi kepada Anadolu Agency.
“Mereka merampas kebebasan dan martabat kami, harta kami yang paling berharga. Kami akan mencapai tujuan kami, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan," tambah dia.
Pemuda Suriah itu memuji kelompok oposisi yang memerangi rezim Bashar al-Assad, menggambarkan mereka sebagai "pahlawan" dan "pembela kebebasan". Sarab Ayyash, ibu dari tiga anak laki-laki, mengatakan dukungannya untuk revolusi lebih kuat dari sebelumnya dan menyerukan kelanjutannya.
Setelah kehilangan suaminya dalam serangan milisi pro-rezim, Ayyash meminta dunia untuk menunjukkan sikap manusiawi yang nyata terhadap Suriah dan menghapus rezim yang tidak adil untuk membuka jalan bagi kembalinya Suriah yang aman ke negara mereka.