REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Salah satu indikator maju dan kuatnya sebuah negara adalah keadaan ekonomi rakyatnya yang kokoh dan merata dari keseluruhan penduduknya. Masalah ini menjadi hal klasik dan selalu dirasakan oleh mayoritas masyarakat bawah, apalagi imbas pandemi covid 19 yang belum tahu kapan berakhir menambah parah keadaan ekonomi masyarakat bawah dengan sebaran yang luas.
Selain itu bertambahnya orang miskin baru karena dampak banyaknya lapangan kerja yang berhenti sejak pemberlakuan pembatasan aktivitas masal akibat pandemi dalam 1 tahun terakhir membuat jutaan rumah tangga di Indonesia di hantam masalah finansial. Rumah Zakat dengan program pemberdayaan masyarakat berbasis desa hadir dengan menyentuh langsung terhadap kebutuhan masyarakat bawah dengan adanya Microfinance desa berdaya yang di sambut baik oleh masyarakat. Salah satunya di Desa Limbangan Timur dimana program ini menjadi alternatif, karena tanpa bunga dan jangka waktu pengembalian disesuaikan dengan kemampuan penerima manfaat.
Melalui pra koperasi yang dikelola Rumah Zakat ini, penerima manfaat sangat terbantu sehingga bisa menghidupkan kembali kegiatan usahanya salah satunya yang diberikan kepada Imas, Selasa(23/2). Imas salah seorang penjual baju dengan kredit mingguan mendapat suntikan modal guna menambah berkembang usahanya. Meskipun dengan nominal yang belum signifikan namun setidaknya bisa membantu meringankan beban ekonominya.