REPUBLIKA.CO.ID, EDMONTON -- Penyerangan kepada Muslimah kulit hitam terjadi kembali di sebuah stasiun di Edmonton, Kanada pada 17 Februari lalu. Kejadian ini adalah kelima kalinya polisi Edmonton dipanggil untuk menyelidiki serangan serupa terhadap perempuan kulit hitam yang mengenakan jilbab dalam tiga bulan.
Dalam sebuah pernyataan, Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) mengatakan sangat prihatin tentang serangan yang terjadi di Edmonton di Stasiun Transit Century Park pada 17 Februari lalu. Kelompok itu mengatakan korban sedang menunggu di stasiun ketika seorang pria mendekatinya, mengayunkan lengannya, memberi isyarat dengan tinjunya, menyumpahinya, mengancam akan menyerang dan membunuhnya.
Dilansir dari Global News, Rabu (24/2), menurut NCCM, wanita itu berkata dia merasa tidak berdaya dan ketakutan. Dia juga melaporkan keamanan di sekitar tapi tidak ada yang turun tangan untuk membantu.
Setelah kejadian, dia dibantu oleh seorang sopir bus ETS dan petugas perdamaian. Korban juga mengatakan sudah menghubungi kantor polisi tapi tidak diberi dukungan yang dia butuhkan. Dia akhirnya menghubungi dewan kota Edmonton.
Melalui pernyataan NCCM, wanita itu mengatakan rasialisme dan Islamofobia tidak bisa dikesampingkan. NCCM juga menyerukan tindakan cepat dan kecaman yang jelas dari EPS dan wali kota.
Pada awal Desember lalu, dua wanita Somalia yang mengenakan jilbab juga diserang di luar pusat perbelanjaan Edmonton selatan yang menurut polisi sebagai insiden bermotif kebencian. Pelaku meninju jendela mobil mereka, lalu kedua wanita itu didorong ke tanah dan seorang diserang.