Menurut Nasaruddin, ada banyak perubahan yang dialami oleh Istiqlal selama 43 tahun belakangan. Sebelumnya Istiqlal berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag), namun kini sudah di bawah Presiden.
"Di samping itu program kita berubah, ada 41 program. Ada program pendidikan kader ulama, ada juga kader ulama perempuan. Kader ulama perempuan ini satu-satunya yang ada di dunia," kata dia.
Selanjutnya, Masjid Istiqlal juga dibuat sebagai tempat wisata religi. Ini juga akan menjadi wadah berkumpulnya kaum milenial. Dia mengatakan, ada simbol-simbol milenial yang akan membuat anak muda akan lebih mudah ke masjid.
"Harapan kami ke depan ini akan menjadi kiblat peradaban dunia islam. Karena orang Indonesia umat islam yang terbesar, memiliki stabilitas politik, dan perekonomian yang stabil," ucap Prof Nasaruddin.