REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- University of Turin mengindikasikan keinginannya untuk menyesuaikan regulasi kampus di waktu pandemi. Selain peraturan yang dimaksudkan untuk mempersulit kecurangan selama kelas daring, peraturan baru tersebut juga mencakup larangan menunjukkan simbol agama dan politik di rumah mahasiswa.
Karenanya, jika saat kelas daring di rumah siswa tersebut terdapat simbol agama, universitas akan segera meminta menyingkirkannya. Simbol agama yang dimaksud juga termasuk salib. Katolik merupakan mayoritas agama di negara tersebut.
Mengutip RMX, Selasa (23/2), peraturan universitas itu memicu protes dari banyak mahasiswa. Bahkan organisasi sayap kiri, Studenti Indipendenti telah menyatakan penentangannya karena merupakan serangan terhadap simbol-simbol paling sakral dari tradisi agama.
Potensi larangan memamerkan simbol politik di universitas, juga berasal dari garis pemikiran yang sama. Universitas tidak ingin bergejolak dengan alasan bisa menimbulkan masalah.
Jadi, larangan simbol tersebut juga berlaku. Meski, hal itu tidak akan menyulitkan siswa yang beroperasi secara politik di waktu senggang.