Senin 22 Feb 2021 19:20 WIB

KMM Dompet Dhuafa Gandeng Danone-Aqua Gelar Webinar

Strategi bisnis saat ini adalah berkolaborasi dengan yang ahli dibidangnya

 Inovasi pengolahan Orisa menjadi Sushi oleh Chef Indri Indrawan dalam diskusi virtual yang digelar Dompet Dhuafa dan Danone-AQUA bertajuk “Webinar Peluang dan Tantangan Bisnis Produk Pertanian di Era New Normal” yang mengusung tema Beras Orisa.
Foto:

Dalam paparannya Dhirga Ahdiansyah menyampaikan masalah distribusi yang panjang di sektor pertanian, akan berdampak pada harga produk dan tentu saja tidak efisien. Ide model bisnis di era digital saat ini, perlu sinergitas dan kolaborasi karena kuncinya sekarang berbisnis tidak perlu memikirkan dari hulu ke hilir.

"Strateginya dengan berkolaborasi dengan yang ahli di bidangnya, seperti dengan KMM Dompet Dhuafa di bidang pemberdayaan komunitas,” ujarnya.

photo
Dirga Ahdiansyah pakar Agritech Entusiast dalam diskusi virtual yang digelar Dompet Dhuafa dan Danone-AQUA bertajuk “Webinar Peluang dan Tantangan Bisnis Produk Pertanian di Era New Normal” yang mengusung tema Beras Orisa - (Dompet Dhuafa)

 

Banyak konsumen rumah tangga yang takut, akhirnya mereka memanfaatkan teknologi informasi khususnya sosial media untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Dhirga mengatakan perlu adanya penyederhanaan supply chain agar masyarakat mendapatkan harga yang sesuai. "Kuncinya ada di transparansi, ini kunci dari semua proses dari bisnis yang kita jalankan,” tambahnya.

Budi Raharjo dalam pemaparannya menyampaikan beras Orisa adalah salah satu produk unggulan yang diproduksi oleh petani dampingan Danone-Aqua melalui kegiatan Integrated Farming System (IFS) dengan sebaran program berada di Cianjur, Klaten dan Bali, kemudian dalam waktu dekat akan dikembangkan ke daerah Mekarsari, Pasuruan, Banyuwangi hingga Langkat. "Nama Orisa sendiri diambil dari nama latin atau nama ilmiah “Oriza Sativa”yang dibuat untuk tujuan tertentu yaitu menjaga lingkungan selain menambah pendapatan petani hingga 25 persen," ujar Budi dalam siaran pers, Senin (22/2).

Program pengembangan beras Orisa ini telah mengintervensi seluas 98 hektare konversi lahan sawah menjadi organik bersama 166 petaninya dan 110 hektare lahan sawah menjadi semi organik bersama 493 petaninya.

Novita, seorang agen dan reseller beras Orisa dari Beji Depok sejak empat tahun yang lalu, juga menyampaikan pernah mencapai 500 kilogram (kg) dalam satu bulan dan menyasar konsumen yang repeat order. “Yang paling efektif itu melalui komunitas, yang sudah mengetahui aktif dan memiliki wawasan kesehatan. Orisa yang saya tawarkan atau utamakan value dari beras ini adalah kualitas sehatnya, insya Allah langsung dari petani. Yang menarik lagi, varian beras ini memiliki glikemik yang rendah. Orang yang menderita diabet, gula darahnya tidak langsung melonjak. Banyak yang repeat order gara-gara itu,” kata Novita menceritakan pengalamannya.

Selama acara juga disajikan inovasi pengolahan Orisa menjadi Sushi oleh Chef Indri Indrawan. “Beras Orisa sangat pulen sehingga cocok dan mudah untuk dibuat sushi, tidak perlu ditambah apapun juga. Bikin sushi menggunakan beras Orisa, dan airnya pakai Aqua,” kata Indri sambil menunjukkan cara pembuatan sushi kepada peserta secara live.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement