Yildirim menyebut pembangunan pesawat luar angkasa Turki tidak mengalami kesulitan. Pesawat tersebut diperkirakan memiliki berat sekitar dua ton.
“Tidak ada penerbangan berawak dalam program luar angkasa 10 tahun pertama kami," kata Yildirim, dilansir Daily Sabah, Senin (22/2).
Nantinya, para ilmuwan akan dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk melakukan eksperimen. Astronaut Turki akan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama 10 hari.
Dia mengatakan para ilmuwan Turki perlu dilatih agar dapat menyelesaikan misi tersebut. “Kami akan melakukan seleksi awal terlebih dahulu. Kami akan mengirimkan kandidat tersukses kami ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kami harapkan proses seleksi bisa selesai dalam tiga sampai enam bulan,” ujar dia.