REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tidak semua umat Nabi Muhammad SAW akan menerima berkah dan kehormatan meminum keberkahan dari telaga Nabi. Lantas siapa saja yang berhak diganjar dan dijauhkan dari telaga yang penuh keberkahan Nabi kelak?
Dilansir di Islamweb, Sabtu (20/2), keberkahan Rasulullah sejatinya dapat menaungi umatnya, namun di sisi lainnya ada juga segelintir umat yang justru dilarang meminum keberkahan tersebut dari telaga Nabi. Mengenalkan seperti apa telaga yang istimewa itu, Nabi SAW bersabda dalam riwayat Abdullah bin Umar:
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (حوضي مسيرةُ شهر، ماؤُه أبيض من اللبن، وريحُه أطيب من المِسك، وكيزانُه كنجومِ السماء، من شرِب منها فلا يظمأُ أبداً)
“Haudhi masiratu syahri maa-uhu abyadhu minallabani wa rihuhu athyabu minal-miski wa kizanuhu kanujumi as-samaa-I man syariba minha falaa yazhma Abadan.”
Yang artinya: “Telagaku seluas perjalanan selama satu bulan dan panjang tepi-tepinya sama dengannya. Air telaga itu lebih putih dari susu, wanginya lebih wangi dari minyak misk, cangkirnya sejumlah bintang-bintang yang ada di langit. Maka barangsiapa yang telah meminum air telaga tersebut, niscaya dia tidak akan merasakan haus selama-lamanya.” (HR Bukhari)
Dalam haditst lainnya yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad bersabda:
وعن أنس رضي الله عنه قال: قال نبي الله صلى الله عليه وسلم: (ترى فيه (الحوض) أباريقُ الذَّهب والفضَّة كعدد نجوم السَّماء)
“Tura fihi (al-haudhu) abaariqu ad-dzahabi wal-fiddhati ka’adadi nujumi as-samaa-I.”
Yang artinya: “Di sana (di dalam telaga) terlihat padanya bekas-bekas gelas untuk meminumnya yang berupa emas dan perak seperti sejumlah bintang di langit.”
Adapun orang yang tak dapat meminum...
Baca juga : Dalam Suasana Kacau Perang Uhud, Siapa Lindungi Nabi SAW?