Beberapa keluarga cenderung mengirim tubuh orang yang mereka cintai ke negara leluhur mereka, tetapi ketika Italia memasuki masa lockdown pada Maret tahun lalu, ini menjadi tidak mungkin karena perbatasan internasional. Karantina juga menghapus opsi mengubur orang di luar wilayah mereka di Italia, mengingat pembatasan perjalanan domestik.
Presiden Federasi Islam Campania, Imam Cozzolino, mengatakan saat krisis berlanjut, beberapa kuburan di kota-kota tetangga menawarkan ruang ekstra untuk pemakaman Muslim. Tetapi saat ini mereka hampir segera kehabisan ruang.
"Penguburan adalah hak warga negara mana pun yang tidak dapat diganggu gugat. Kebutuhan akan kuburan Islam selalu ada. Itu meledak karena virus corona karena tidak ada tempat lain selain daerah tempat mereka berada,"kata Cozzolino dilansir dari Aljazirah, Rabu (17/2).
Dorongan untuk menyediakan pemakaman Muslim ini tampaknya telah ada kemajuan pada 2016, ketika Wali Kota yang baru terpilih kembali, Luigi de Magistris, mengatakan sebuah lokasi akan selesai pada 2017. Ruang telah dipetakan di pemakaman yang ada, selanjutnya ke suatu area untuk anggota komunitas Yahudi.
"Kami sengaja menempatkan pemakaman Islam di sebelah pemakaman Yahudi. Kami ingin menunjukkan Napoli adalah kota persaudaraan, hak, dan perdamaian," kata de Magistris.