Senin 08 Feb 2021 20:38 WIB

Protes Kampus Bogazici dan Ketakutan Erdogan Generasi Z?

Erdogan disebut khawatir menghadapi kekuatan generasi Z

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Erdogan disebut khawatir menghadapi kekuatan generasi Z. Erdogan
Foto:

Dikutip DW.com, Erdogan disebut melakukan kekerasan karena dia takut akan gerakan yang mirip dengan protes taman Gezi pada 2013 lalu. Jika diperhatikan, dalam dua tahun, 5 juta anak muda Turki akan mencapai usia pemilih yang terdiri dari sekitar 12 persen dari total pemilih.

Hanya faksi kecil yang akan memberikan suara mereka untuk presiden. Ini terlihat dari ribuan orang yang tidak suka dan berkomentar negatif dari siaran langsung YouTube Erdogan tahun 2020.

Berbagai survei menunjukkan Generasi Z Turki memiliki sedikit simpati untuk Erdogan dan gagasannya. Menurut satu jajak pendapat oleh institut Gezici Arastırma Merkezi yang dilakukan tahun lalu, 76,4 persen responden mengatakan mereka menganggap supremasi hukum dan demokrasi sebagai prioritas utama bagi Turki. Hanya 15,7 persen pemilih Generasi Z yang mengatakan mereka rutin berdoa untuk kabar buruk bagi Erdogan yang bertujuan membuat Turki lebih shaleh.

Sedangkan jajak pendapat MetroPoll menemukan bahwa 55 persen pendukung partai AK lebih memilih rektor universitas untuk dipilih secara demokratis daripada ditunjuk oleh presiden. 

Rektor Universitas Bogazici, Melih Bulu bersikeras dia tidak akan mengundurkan diri, kecuali Erdogan menggantikannya dengan orang lain. Bulu berharap protes dapat mereda.

Tindakan keras polisi Erdogan yang brutal akan mencegah pemberontakan. Namun, kekerasan tersebut tidak akan mengubah pikiran anak muda Turki. Semakin banyak kekuatan yang dipimpin presiden, semakin cepat kejatuhannya akan datang. Yang menjadi pertanyaannya adalah seberapa keras Erdogan bisa menjadi lebih kejam di tahun mendatang? 

 

Sumber: dw   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement