Jumat 05 Feb 2021 20:25 WIB

MAJT Batasi Kegiatan Warga Saat Gerakan Jateng di Rumah Saja

Kompleks MAJT bakal dibuka untuk kegiatan ibadah hanya jelang waktu sholat Rawathib.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/7/2020). Pengurus MAJT melakukan sejumlah persiapan jelang pelaksanaan shalat Idul Adha 1441 Hijriah yang jatuh pada Jumat (31/7/2020) dengan mengimbau masyarakat agar berwudhu dari rumah, wajib memakai masker, membawa sajadah pribadi, serta menjaga jarak saf merujuk pada imbauan penerapan protokol kesehatan Dewan Masjid Indonesia guna mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Aji Styawan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/7/2020). Pengurus MAJT melakukan sejumlah persiapan jelang pelaksanaan shalat Idul Adha 1441 Hijriah yang jatuh pada Jumat (31/7/2020) dengan mengimbau masyarakat agar berwudhu dari rumah, wajib memakai masker, membawa sajadah pribadi, serta menjaga jarak saf merujuk pada imbauan penerapan protokol kesehatan Dewan Masjid Indonesia guna mencegah penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) bakal melakukan sejumlah pembatasan. Hal ini untuk menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 443.5/0001933 tentang gerakan ‘Jateng di Rumah Saja’.

Pembatasan tersebut bakal diberlakukan bagi kegiatan serta kunjungan masyarakat umum, di luar kepentingan untuk melaksanakan ibadah. Kepala Kantor Sekretariat MAJT, Drs KH Muhyiddin Mag mengungkapkan, pengelola MAJT mendukung gagasan Gubernur Jawa Tengah melalui gerakan Jateng di Rumah Saja, yang akan dilaksanakan pada Sabtu (6/2) besok hingga Ahad (7/2) lusa.

Baca Juga

Terkait dengan hal itu, MAJT di Jalan Gajah Raya, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang bakal melaksanakan pembatasan kegiatan maupun kunjungan masyarakat umum yang tidak berkepentingan melaksanakan ibadah.

Seperti diketahui, sejumlah fasilitas yang ada di masjid kebanggaan warga Jawa Tengah tersebut telah menjadi menjadi daya tarik masyarakat umum, seperti Menara Al Husna atau Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah.

“Pada pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja besok, pengelola MAJT akan menutup Menara Al Husna dan Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah bagi kunjungan masyarakat umum,” kata dia, dalam keteragan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/2).

Sedangkan untuk kegiatan utama, ibadah di MAJT tetap bias dilaksanakan dengan penerapan Protokol kesehatan ketat. Selain itu pengelola juga akan mengatur dan membatasi jam buka di kompleks MAJT.

Secara umum, lanjutnya, kompleks MAJT bakal dibuka untuk kegiatan ibadah hanya menjelang waktu sholat Rawathib dan akan kembali ditutup setelah sholat jamaah usai dilaksanakan.

Adapun pengaturannya adalah, waktu sholat Subuh, gerbang utama MAJT akan dibuka mulai 04.00 dan ditutup kembali pukul 05.30 WIB. Waktu sholat Dhuhur mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB.

Untuk waktu sholat Ashar dibuka mulai pukul 14.30 WIB dan akan ditutup kembali pukul 16.00 WIB. “Sedangkan waktu yang relatif panjang bakal dibuka saat waktu sholat Maghrib mulai pukul 17.00 WIB dan gerbang bakal ditutup kembali setelah sholat Isya pukul 20.00 WIB,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement