Jumat 05 Feb 2021 05:59 WIB

Pandemi Covid-19 Picu Keimanan di Negara Ini Melonjak

Pandemi Covid-19 berpengaruh pada keimanan di sejumlah negara

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Pandemi Covid-19 berpengaruh pada keimanan di sejumlah negara. Ilustrasi Covid-19
Foto:

Survei tersebut juga menanyakan kepada orang-orang apakah kekuatan keyakinan agama di negara mereka secara keseluruhan telah berubah akibat pandemi. Tanggapan sebagian besar mencerminkan bagaimana orang menjawab pertanyaan tentang keyakinan agama mereka sendiri, meskipun responden mungkin juga mempertimbangkan pandangan mereka tentang peran agama dalam kehidupan publik bangsa mereka. 

Mayoritas di hampir setiap negara yang disurvei mengatakan bahwa keyakinan agama orang-orang di negara mereka tidak banyak berubah sebagai akibat dari pandemi. Sebanyak 14 negara  telah disurvei dan 65 persen mengatakan keyakinan agama orang-orang di negaranya hampir sama dengan sebelum pandemi, sementara 15 persen mengatakan keyakinan di negara mereka telah menjadi lebih kuat dan delapan persen mengatakan keyakinan di negara mereka telah menjadi lebih kuat dan delapan persen mengatakan itu menjadi lebih lemah. 

Di antara orang Amerika Serikat, sekitar setengah dari orang dewasa yang disurvei mengatakan keyakinan agama orang-orang di Amerika Serikat tidak banyak berubah. Sementara 28 persen mengatakan bahwa negara tersebut menjadi lebih religius. Hanya segelintir orang Amerika berpikir bahwa keyakinan agama di negara mereka telah melemah akibat wabah Covid-19. 

Di beberapa negara, jauh lebih banyak orang yang mengatakan bahwa negara mereka telah mengalami pembaruan agama daripada yang mengatakan bahwa mereka  sendiri memiliki keyakinan agama yang lebih besar. 

Di Belanda, 17 persen mengatakan bahwa negaranya telah menjadi lebih religius, meskipun hanya tujuh persen orang dewasa di Belanda yang mengatakan bahwa mereka secara pribadi sekarang lebih religius. 

 

Di Swedia, 15 persen mengatakan keyakinan religius di negara mereka lebih kuat, dibandingkan dengan tiga persen yang mengatakan bahwa mereka sendiri telah mengalami keyakinan religius yang lebih kuat.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement