REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Para mualaf di Kabupaten Kuningan hingga kini banyak yang belum bisa membaca Iqra (pembelajaran awal membaca Alquran). Kondisi itu tak lepas dari minimnya pembinaan terhadap mereka.
Ketua Yayasan Mualaf Ikhlas Madani Indonesia (Mukmin) Kabupaten Kuningan, Ade Supriadi, menyebutkan, sejak 2012 hingga sekarang, jumlah mualaf di Kabupaten Kuningan mencapai 1.068 orang.
"(Dari jumlah itu), sekitar 75 persen belum bisa baca Iqra," ujar Ade kepada Republika.co.id, Jumat (29/1).
Ade mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Dia menilai, hal itu terjadi akibat minimnya pembinaan terhadap mualaf setelah mereka bersyahadat.
Untuk itu, Yayasan Mukmin yang awalnya berupa Perkumpulan Persaudaraan Mualaf Kuningan, mulai bergerak sejak Maret 2020. Mereka memberikan pembelajaran membaca Iqra sekaligus pembinaan akidah, ibadah, fikih dan ilmu keagamaan lainnya kepada mualaf.
Ade menyebutkan, para mualaf itu tersebar di 12 lokasi di Kabupaten Kuningan, yakni, Cigugur, Cipari, Cisantana, Sukamulya, Talahab, Cibunut, Tagog, Tugumulya, Kutawaringin, Gunung Aci, Tangkolo, dan Kuningan Kota. Namun, dari 12 titik lokasi keberadaan para mualaf itu, Ade mengaku baru bisa melakukan pembinaan terhadap mualaf di lima titik.