REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persinggungan antara Muslim dan dunia Barat, dalam hal ini Amerika Serikat dan Eropa menarik dicermati. Seperti apakah pandangan warga kedua benua itu terhadap umat Islam.
Pandangan itu setidaknya bisa dilihat dari hasil penelitian, yang meski sudah lama beberapa tahun lalu, tapi tampaknya belum banyak berubah.
Pada musim semi 2016, Pew Research Center bertanya kepada penduduk di 10 negara Eropa tentang kesan mereka tentang berapa banyak Muslim di negara mereka yang mendukung kelompok ekstremis, seperti ISIS.
Dalam kebanyakan kasus, pandangan umum adalah bahwa hanya beberapa atau sangat sedikit Muslim mendukung ISIS, tetapi di Italia, 46 persen mengatakan mendukung.
Survei yang sama menanyakan orang Eropa apakah mereka memandang Muslim dengan baik atau tidak? Persepsi bervariasi di seluruh negara Eropa, mayoritas di Hongaria, Italia, Polandia, dan Yunani mengatakan bahwa mereka memandang Muslim dengan tidak baik.
Sementara sikap negatif terhadap Muslim jauh lebih jarang di Prancis, Jerman, Inggris Raya, dan tempat lain di Eropa Utara dan Barat. Orang-orang yang menempatkan diri mereka di sisi kanan skala ideologis jauh lebih mungkin untuk melihat Muslim secara negatif daripada mereka yang di sisi kiri.
Sementara itu, survei Pew Research Center yang dilakukan pada 2017 meminta orang Amerika Serikat untuk menilai anggota sembilan kelompok agama untuk mengukur perasaan terhadap mereka dari 0 hingga 100, di mana 0 mencerminkan peringkat paling dingin, paling negatif, dan 100 peringkat paling hangat dan paling positif.
Secara keseluruhan, orang Amerika Serikat memberi Muslim peringkat rata-rata 48 mirip dengan ateis senilai 50.
Orang Amerika Serikat memandang lebih hangat tujuh kelompok agama lain yang disebutkan dalam survei (Yahudi, Katolik, Protestan garis-utama, Kristen evangelis, Buddha, Hindu dan Mormon).
Namun pandangan terhadap Muslim (serta beberapa kelompok lainnya) sekarang lebih hangat dibandingkan beberapa tahun yang lalu pada 2014, orang dewasa Amerika Serikat memberi Muslim nilai rata-rata 40 derajat dalam survei serupa.
Sedangkan jika dilihat dari pilihan partai, orang partai Republik serta simpatisan partai tersebut bersikap lebih dingin terhadap Muslim dibandingkan Demokrat.
Kelompok Demokrat lebih prihatin terhadap isu bahwa ekstremisme dilakukan atas nama Islam dibandingkan kelompok Republik. Pandangan Republik pun cenderung lebih negatif terhadap Islam. Mereka yakin bahwa muslim lebih banyak melakukan tindakan kekerasan dibandingkan agama lain.
Terkait diskriminasi, orang Amerika Serikat percaya ada banyak diskriminasi terhadap Muslim di Amerika Serikat saat ini. Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang Demokrat.
Sebaliknya Partai Republik juga lebih mungkin daripada Demokrat untuk mengatakan bahwa Islam bukan bagian dari masyarakat Amerika Serikat arus utama dan bahwa ada konflik alami antara Islam dan demokrasi.
Sekitar setengah dari orang Amerika berpikir setidaknya beberapa Muslim Amerika Serikat anti-Amerika Serikat, menurut survei pada Januari 2016. Tetapi kebanyakan orang Amerika Serikat tidak melihat bahwa muslim Amerika Serikat mendukung ekstremisme. Secara keseluruhan, 40 persen mengatakan tidak banyak dukungan untuk ekstremisme di antara Muslim Amerika Serikat.