Jumat 29 Jan 2021 07:05 WIB

Sesat Pikir tentang Jilbab

Ada apa dengan jilbab?

Sekelompok siswa berjilbab di Jakarta pada tahun 1982 yang di larang masuk sekolah.
Foto:

Ayat Alquran mengenai jilbab juga mengandung dimensi universal dan kontekstual. Nilai yang disuarakan oleh ayat Alquran tentang jilbab adalah menjaga kehormatan perempuan.

Pelecehan terhadap perempuan berangkat dari tradisi mengagungkan perempuan dari aspek fisik atau tubuh. Perempuan telah diagungkan karena tubuhnya, kecantikan wajah, lekuk tubuh yang seksi, betis, dan bagian tubuh lainnya. 

Tradisi tubuh tersebut dipandang agama rentan membuat terjadinya pelecehan terhadap perempuan. Baju perempuan yang tertutup dan memanjangkan kerudung hingga menutupi bagian dada adalah bentuk counter terhadap tradisi yang mengahargai perempuan dari aspek tubuh semata.

Perempuan harus dijaga kehormatannya karena keunggulannya, bukan ditentukan oleh bentuk tubuhnya. Ayat Alquran tentang jilbab menjadi salah satu solusi di antara banyak solusi yang disuarakan Islam untuk menjaga kehormatan perempuan.

Membedah ajaran-ajaran agama yang bersumber dari teks Alquran dan hadist dari aspek kandungan nilai-nilai universal dan norma kontekstual dalam menjawab berbagai problem sosial kemasyarakatan merupakan upaya membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, yakni mencerahkan bagi segenap alam jagad raya.

Nilai-nilai Islam juga dapat bersifat objektif, di mana bagi pemeluknya menjadi ajaran yang bersifat mengikat, namun bagi masyarakat yang memiliki keyakinan lain dapat bermakna sebagai solusi fundamental.

Mengabaikan aspek universal dan norma kontekstual tentang jilbab dan hanya melihat aspek eksklusivitasnya sebagai ajaran Islam akan membuat masalah pelecehan dan perendahan martabat perempuan terlupakan.

Menjaga Kehormatan perempuan adalah konsen ayat Alquran tentang jilbab. Namun, alih-alih bicara tentang bagaimana menjaga kehormatan perempuan, diskusi tentang jilbab setelah kasus SMKN 2 Padang justru diwarnai oleh sikap yang mengotakan ajaran agama Islam dalam ruang eksklusif dan menakut-nakuti dengan isu toleransi.                       

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement