Kamis 28 Jan 2021 21:49 WIB

Soal Abu Janda, Katib Syuriah PBNU: Tak Pantas Disebut NU

Katib Suriah PBNU menilai Abu Janda tak layak disebut warga Nahdliyin

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Katib Suriah PBNU menilai Abu Janda tak layak disebut warga Nahdliyin.
Foto:

1- Yang bersangkutan sepertinya dengan pernyataan-pernyataannya selama ini 'dipakai' pihak tertentu untuk sebuah kepentingan agar bangsa Indonesia gaduh, umat Islam tidak bersatu dan saling membenci satu sama lain sehingga rakyat lupa untuk melakukan hal hal yang produktif untuk umat dan bangsa, misalnya bersatu dalam menyelesaikan pandemi,  mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak tepat dan atau menjadi lupa pada kasus-kasus besar yang mesti diproses secara hukum   

2- Bisa juga ada kepentingan dari luar Indonesia yang mendapatkan keuntungan dengan pernyataannya dan gerakannya selama ini   

“Ala kulli hal, orang yang cerdas paham, NU dengan paham aswajanya dan tradisi luhur akhlak ulamanya yang diajarkan di pesantren dan majelis taklim tidak akan berperilaku seperti itu. Karenaya jangankan dianggap santri, disebut NU yang awam saja kurang pantas disematkan kepada Abu Janda meski NU tidak pernah menolak siapapun menjadi anggota dan pengikutnya selama yang bersangkutan mau mengikuti dengan tulus apa apa yang menjadi khitoh NU dalam beragama, berpolitik dan bermualamah.

Saya sadar bahwa didunia ini akan selalu hadir tokoh protagonis dan antagonis, ada yang merespons sebuah peristiwa dengan gumunan atau kagetan atau juga dengan rileks, cermat, dan bijaksana.”  

Sebelumnya Abu Janda kembali membuat heboh dunia maya.  Dalam akun media sosial twitternya Abu Janda mencuitkan bahwa agama Islam adalah agama yang arogan di Indonesia. Ia mengatakan Islam sebagai agama pendatang dari Arab. Berikut cuitan Abu Janda dalam akun @permadiaktivis1   

"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam, sebagai agama pendatang dari Arab, kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampe kebaya diharamkan dengan alasan aurat," Andrian Saputra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement