Kamis 28 Jan 2021 05:59 WIB

Mengapa Erdogan Gemar Ziarahi Makam Sahabat Nabi di Turki?  

Erdogan gemar ziarah ke makam sahabat Nabi SAW Abu Ayub Al-Anshari di Turki.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan gemar ziarah ke makam sahabat Nabi SAW Abu Ayub Al-Anshari di Turki
Foto:

Abu Ayyub saat itu diminta untuk ikut dalam pasukan Yazid bin Muawiyah. Namun, ketika pasukan Muslim mendekati Konstantinopel, Abu Ayyub jatuh sakit dan tidak dapat melanjutkan perjalanan dan pertempuran.

Menurut buku Sejarah Negara Umayyah karangan Inas Al-Bahiji, Yazid mendatanginya dan bertanya kepada Abu Ayyub soal apa yang dibutuhkannya. Abu Ayyub menjawab, "Jika aku mati, gendong aku, dan jika kamu berjabat tangan dengan musuh, lempar aku di bawah kakimu." Artinya, dia ingin para prajurit membawanya sejauh yang mereka bisa ke dalam pertempuran dan menguburkannya di tempat pertempuran. 

Para sejarawan belum menyepakati tahun pasti di mana Abu Ayyub meninggal. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa dia meninggal pada 670 saat pengepungan Konstantinopel dan sebagian lagi mengatakan bahwa dia meninggal pada 672.

Pendapat tentang saat di usia berapa dia wafat pun berbeda-beda. Banyak catatan sejarah menyebut, dia meninggal pada usia 97 dan dimakamkan di dekat tembok Konstantinopel.

Umat Islam tidak dapat menaklukkan Konstantinopel sampai sekitar 785 tahun setelah penaklukan tersebut saat Kesultanan Ottoman atau Turki Utsmani ada di tangan Sultan Muhammad al-Fatih pada 29 Mei 1453. Dari sini dimulailah kisah tentang Abu Ayyub al-Anshari dengan Ottoman.

Banyak orang kemudian memuji Abu Ayyub dan menganggap keberadaannya merupakan desakan untuk menaklukkan Istanbul. Kesultanan Turki Utsmani mengetahui kisah kedatangan Abu Ayyub dan keinginannya untuk berpartisipasi dalam penaklukan Konstantinopel meski sudah tua dan sakit.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement