"Banyak orang yang rumahnya hilang. Yang rusak sampai rata dengan tanah juga banyak. Samping rumah saya saja ini roboh tidak tersisa. Kalau saya dan keluarga masih sebisa mungkin tinggal di rumah. Sekalian bersih-bersih. Cuma kalau kendalanya ya mungkin sama dengan yang lain, makanan, air bersih, dan tempat buang air," ucap Jasrani.
Jasrani melanjutkan, untuk saat ini memang yang masih sangat terkendala adalah air bersih dan tempat buang air. Ada satu masjid yang masih bisa digunakan, namun lokasinya lebih jauh. Selain itu air juga masih sangat terbatas.
"Ada pasokan air bersih dari pemadam kebakaran. Tapi itu sangat terbatas. Hanya boleh kami gunakan untuk minum dan masak. Kalau untuk buang air, kami ke sungai," lanjut Jasrani.
Koordinator aksi respon banjir Kalsel Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Maizar Hilmi mengatakan, berdasarkan temuan di lapangan, juga menurut pengakuan para penyintas, yang paling mereka butuhkan adalah air bersih dan MCK.