Rabu 20 Jan 2021 04:45 WIB

Swiss Desak Pemilih Tolak Larangan Burqa dan Cadar

Pemerintah memandang langkah tersebut akan merugikan sektor pariwisata Swiss.

Swiss Desak Pemilih Tolak Larangan Burqa dan Cadar. Ilustrasi
Foto:

Berdasarkan sistem demokrasi langsung Swiss, setiap proposal untuk mengubah konstitusi akan mendapatkan suara populer jika pendukungnya mengumpulkan lebih dari 100 ribu tanda tangan. Pada 2009, pemilih Swiss mendukung proposal untuk melarang pembangunan menara-menara baru masjid.

Prancis dan Denmark juga melarang penutup wajah, merujuk pada upaya menegakkan nilai-nilai sekuler dan memerangi diskriminasi terhadap perempuan. Usulan Swiss juga melarang memaksa seseorang memakai penutup wajah berdasarkan jenis kelamin.

Pengelompokan di balik proposal pelarangan burqa, Komitee Egerkinger, yang mencakup anggota sayap kanan Partai Rakyat Swiss (SVP), juga berada di balik langkah tahun 2009 untuk melarang menara masjid. Larangan itu disetujui oleh hampir 60 persen pemilih.

Para pendukung proposal 2009 melihat keberadaan menara merupakan kebiasaan asing bagi tradisi dan nilai-nilai Swiss--pada saat kegelisahan meningkat atas aktivitas militan Islam di Eropa dan Timur Tengah. Kalangan Muslim tercatat hanya sekitar lima persen dari 8,6 juta warga Swiss, berdasarkan statistik resmi.

 

Pemerintah Swiss telah membuat proposal balasan terhadap larangan menutupi wajah. Larangan tersebut akan mulai berlaku jika pemilih menolak proposal awal pada 7 Maret. Proposal awal itu akan mengharuskan perempuan yang mengenakan penutup wajah memperlihatkan wajah mereka jika diperlukan guna identifikasi di kantor administrasi atau di transportasi umum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement