Jumat 15 Jan 2021 05:47 WIB

Jaringan Ulama, Hingga Tasawuf: Itulah Jejak Dakwah Ulama

Jejak dakwah para ulama di Nusantara

Pesantren Abdul Kahfi Somalangu,Kebumen. Pesantren ini didiiriakn oleh Pendakwah asal Hadramaut pada awal abad ke akhir tahun 1400-an M. Pendirinya adalah Syekh Abdul Kahfi.
Foto:

Menyadari hal itu, pernyataan Sultan Hamengku Buwono X pada beberapa tahun silam itu, yakni agar umat Islam melakukan retrospeksi peran sejarahnya, terasa  begitu bernilai artinya. Ini karena fakta menyatakan bahwa masih banyak hal yang belum diungkapkan ke publik mengenai sejarah atau khazanah Islam di Indonesia.

Alhasil,  mau tidak mau berkat peran ulama itu—dan didukung oleh peran para sultan di Nusantara—Islam Indonesia dipastikan punya wajah yang tersendiri. Dan, pembentukan wajah yang khas ini berjalan setapak demi setapak dan berlangsung selama ratusan tahun.

 

 

 

''Perlu diketahui, ketika 1935, Ataturk mengubah sistem kalender Hijriyah menjadi Masehi maka jauh-jauh hari sebelumnya, Sultan Agung pada 1633 telah mengembangkan kalender Jawa dengan memadukan tarikh Hijriyah dengan tarikh Saka. Masa itu sering disebut sebagai awal Renaisans Jawa,'' tegas Sultan ketika mencontohkan proses perkembangan Islam di Indonesia.

 

 

 

Maka itulah, wajah Islam Indonesia yang semenjak dahulu diikat dan dibangun dengan cucuran keringat, air mata, bahkan darah pengorbanan para ulama. Kalau begitu, apakah masih layak bila jasa mereka diingkari ...? 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement