Senin 11 Jan 2021 06:55 WIB

Bantahan China dan Tweet Sterilisasi Paksa Muslimah Uighur

China mencuitkan keberhasilan sterilisasi paksa Muslimah Uighur.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
China mentweet keberhasilan sterilisasi paksa Muslimah Uighur. Ilustrasi muslimah uighur
Foto:

Penelitian Zenz pada Juni 2020 memberikan bukti substansial untuk kampanye "sterilisasi massal paksa" yang terjadi di Xinjiang.

China memang tengah diawasi dalam kaitan perlakuan mereka terhadap minoritas Uighur, di mana mereka menempatkan minoritas tersebut  ke dalam kamp-kamp yang sengaja dibangun Pemerintah China. China mengeklaim, di dalam kamp tersebut minoritas Uighur mendapatkan pendidikan ulang.

Padahal, kamp-kamp tersebut adalah penjara bagi Uighur. Menurut penelitian Zenz, otoritas China akan menahan perempuan yang tidak mengikuti aturan pemasangan paksa alat kontrasepsi IUD (alat pencegah kehamilan), sterilisasi, bahkan aborsi. 

"Kami pertama kali mengira bahwa penahanan dan penegakan ketat keluarga berencana sangat menekan tingkat pertumbuhan penduduk di wilayah Uighur," kata Zenz kepada ABC News pada Juni 2020.  

"Tapi, kemudian saya dikejutkan ketika saya mencoba menggali lebih dalam dan menemukan rencana untuk mengurangi kelahiran alami atau pertumbuhan populasi alami mendekati nol pada tahun 2020," kata Zenz. 

Meski sempat dibantah, tampaknya Pemerintah China saat ini setuju dengan penelitian Zenz. Bahwa angka kelahiran di Xinjiang menurun dari 1,6 persen pada 2017 menjadi satu persen pada 2018 dan tingkat pertumbuhan penduduk alami turun dari 1,1 persen menjadi 0,6 persen.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement