Ahad 10 Jan 2021 18:14 WIB

Muslim Gemar Makan Kambing, Kapan Swasembada Daging?

Kapan swasembada kambing?

Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas) Warak Berdaya Farm yang fokus pada budidaya ternak kambing dan domba sedang menyiapkan kandang. BUMMas yang terletak di Dusun Warak, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti ini dibentuk oleh Relawan Rumah Zakat Desa Berdaya Dukuh, Dwi Pujiyanto bersama enam penerima manfaat.
Foto:

Naik terus

Penelusuran ketua Dompet Duafa Farm (DD) Farm Banten, Mokhlas AP, menemukan prestasi produksi daging negeri ini tidak jelek. Publikasi pusat data dan sistem informasi pertanian, Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian 2019, menyebutkan produksi daging kambing dan domba Indonesia di tahun 2019 (angka sementara) diperkirakan mencapai 163,59 ribu ton, atau naik 7,32% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sentra produksi daging kambing dan domba pada tahun 2015-2019 adalah Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Harga konsumen daging kambing di Indonesia selama periode sepuluh tahun terakhir (2009-2018) menunjukkan tren meningkat sebesar 8,18% per tahun. Konsumsi per kapita daging kambing selama periode yang sama menunjukkan tren menurun rata-rata sebesar 3,64%, sementara ketersediaan  daging kambing menunjukkan tren meningkat sebesar 1,44% per tahun.

Neraca perdagangan daging kambing dan domba Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami defisit dan mempuyai tren meningkat sebesar 18,77% per tahun selama periode 10 tahun terakhir. Impor daging kambing dan domba Indonesia berasal dari Australia dan Amerika Serikat.

Produsen daging kambing maupun daging domba terbesar di dunia adalah Cina dengan kontribusi masing-masing sebesar 27,90% dan 19,61% dari total produksi daging kambing dan domba dunia pada periode tahun 2013 dan 2017.

Produksi daging kambing dan domba Indonesia dari tahun 2019 - 2023 diproyeksikan mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 1,85% per tahun, dan masih surplus apabila dikurangi dengan penggunaannya, yakni untuk ketersediaan untuk bahan makanan. Surplus tahun 2019 diproyeksikan mencapai 66,42 ribu ton dan naik menjadi 50,71 ribu ton pada tahun 2023.

Meskipun selama lima tahun ke depan (2019-2023) Indonesia diproyeksikan masih surplus daging  kambing, namun Indonesia masih mengimpor daging kambing dari negara lain dengan kuantitas yang tidak terlalu besar.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya intensif yang mendukung peningkatan produktivitas kambing dan domba agar dapat mencukupi kebutuhan konsumsi domestik dan mengurangi ketergantungan impor daging kambing dan domba dari negara lain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement