Kamis 07 Jan 2021 23:16 WIB

Ulama Fiqih Asal Cilacap yang Dipuji Gus Dur, Diakui Makkah

Syekh Mas'ud merupakan ulama fiqih yang diakui Gus dan ulama Makkah

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Syekh Mas'ud merupakan ulama fiqih yang diakui Gus dan ulama Makkah. Ilustrasi Syekh Masud
Foto:

Syekh Mas’ud menggunakan kesempatan pertemuan itu untuk belajar kepada Syekh Yasin, khususnya beberapa kitab yang belum sempat dia pelajari semasa di pesantren dulu. Ia pun meminta ijazah atas kitab-kitab yang dipelajari dari Syekh Yasin. 

Gurunya itu juga mengakui kedalaman ilmu Syekh Mas’ud, terutama pemahamannya dalam bidang ilmu fiqih. Karena itu, Syekh Mas’ud sering diajak bermusyawarah dengan para ulama Timur Tengah untuk menyelesaikan permasalahan fiqih.

Setelah pertemuan itu, Syekh Mas’ud tetap mengirim surat kepada Syekh Yasin dan bertemu lagi dengan gurunya itu saat berkunjung ke Indonesia pada 1990. Setelah itu, ia sering mendapatkan kiriman kitab dari Syaikh Yasin dari Lembaga Keagamaan yang ada di Turki.

Syekh Mas'ud pun terus memburu dan mempelajari kitab-kitab yang ia dapat dan belum sempat dipelajarinya. Bahkan, hingga menjelang akhir hayatnya, Syekh Mas’ud masih terus mempelajari kitab kuning sebagai rujukan untuk mengajarkan agama Islam. 

Hasil perburuan kitab-kitab tersebut juga dijadikan referensi oleh Syekh Mas’ud untuk menulis karyanya yang berjudul Masailusy Syatta, yaitu sebuah kitab yang berisi tentang tanya jawab masalah-masalah agama yang terjadi dan berkembang di masyarakat.

Kitab tersebut terdiri dari dua jilid dan diberi penjelasan oleh putra Syekh Mas’ud yang bernama Khazim Mas’ud (Gus Hazim). Bagi masyarakat yang mempelajari kitab tersebut kini sudah tersedia di Pondok Pesantren Al Barokah, Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement