REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Dialog merupakan kunci untuk menumbuhkan rasa saling pengertian. Meyakini hal tersebut, sebuah kelompok Muslim Amerika di Dallas, kota di Negara Bagian Texas, memasang reklame bertuliskan layanan call center (pusat panggilan) untuk memberikan pemahaman kepada orang-orang tentang Islam dan hijab. Langkah ini dilakukan guna menghapus kesalahpahaman terkait hijab dan wanita Muslim.
"Cara apa yang lebih baik untuk mengambil tindakan selain dengan mendidik orang tentang mengapa kita memakai jilbab dan apa artinya sebenarnya," kata Ruman Sadiq, yang mewakili Islamic Center of North America Dallas dan GainPeace, seperti dilaporkan America Now, dilansir di laman About Islam, Selasa (5/1).
Menyiapkan reklame bukan satu-satunya inisiatif yang diambil kelompok Muslim tersebut. Mereka juga mendirikan stan di sekitar Texas untuk memberikan jawaban bagi mereka yang memiliki pertanyaan tentang Islam dan Muslim.
Selain itu, mereka menerapkan kampanye penjangkauan publik selama enam pekan. Sadiq mengatakan, di stan tersebut orang-orang bisa mencoba hijab untuk sehari. Mereka juga bisa mengajukan pertanyaan tentang mengapa seorang wanita Muslim memakai hijab dan hak apa yang dimiliki wanita Muslim.
"Sungguh menakjubkan betapa banyak tanggapan positif yang kami terima dan betapa sedikit orang yang tahu tentang keyakinan kami," kata Sadiq.
Saat reklame naik, layanan call center kelompok Muslim ini mulai mendapatkan penelepon dengan pertanyaan tulus tentang hijab. Namun, adapula yang menggunakan layanan itu untuk memuntahkan kemarahan terhadap Muslim. Para anggota Gainpeace percaya bahwa dialog adalah jalan terbaik menuju pemahaman.
"Terlibat dengan kami. Itulah satu-satunya cara untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang satu sama lain," lanjutnya.
Ini bukan kampanye pertama GainPeace untuk mendidik orang-orang tentang Islam. Pada Februari 2019, kelompok tersebut memasang reklame untuk menginformasikan orang-orang tentang jilbab dan melawan kesalahpahaman yang dipicu oleh politik.
Kampanye lain, berjudul "Truthful Man" juga muncul pada 2017 untuk mendidik orang Amerika tentang perilaku sejati Nabi Muhammad SAW.