Jumat 01 Jan 2021 16:36 WIB

Masa Pandemi 2020, Penghimpunan Baznas Naik 30 Persen

Sepanjang 2020, Baznas menghimpun dana ZIS sebesar Rp 385,5 miliar

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berhasil meningkatkan penghimpunan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) sebesar 30 persen dari tahun lalu, meskipun tengah dalam masa krisis akibat pandemi Covid-19.
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berhasil meningkatkan penghimpunan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) sebesar 30 persen dari tahun lalu, meskipun tengah dalam masa krisis akibat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berhasil meningkatkan penghimpunan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) sebesar 30 persen dari tahun lalu, meskipun tengah dalam masa krisis akibat pandemi Covid-19. Sepanjang 2020, Baznas menghimpun dana ZIS sebesar Rp 385,5 miliar sedangkan pada 2019, penghimpunan mencapai Rp 296 miliar.

Jumlah ini setara dengan 101,44 persen dari target penghimpunan ZIS yang ditetapkan pada awal tahun. Ketua Baznas, Noor Achmad menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut.

Baca Juga

"Pencapaian ini adalah berkat pertolongan Allah SWT kepada Bangsa Indonesia. Dengan terhimpunnya dana zakat yang meningkat tajam tahun 2020, memberikan kesempatan pada para muzaki untuk membantu mustahik mengatasi berbagai krisis akibat pandemi melalui Baznas," katanya seperti dalam siaran persnya, Jumat (1/1).

Direktur Utama Baznas, Arifin Purwakananta, mengatakan hal ini merupakan pertanda bahwa kepercayaan publik terhadap Baznas terus meningkat. “Baznas makin dicintai oleh masyarakat. Ini juga menandakan Baznas telah mendorong kampanye zakat yang baik di masyarakat sehingga zakat hari ini dapat diterima oleh masyarakat sebagai ajakan yang disambut baik dan meningkatkan kedermawanan di masyarakat,” katanya.

World Giving Index 2020 mengkonfirmasi zakat merupakan salah satu pendorong kedermawanan masyarakat. Dalam laporan tersebut juga dikatakan Baznas sebagai lembaga pemerintahan nonstruktural ikut mendukung kuat kampanye zakat di Indonesia. Baznas juga aktif bersama badan-badan di bawah PBB ikut berbagai program yang mendorong kedermawanan ini.

Ia berterima kasih kepada para muzaki yang telah mempercayakan zakatnya melalui Baznas, juga kepada mustahik yang memberi kesempatan kepada Baznas untuk membangun program terbaik.

"Kepada seluruh amil Baznas yang telah berjuang pada bidang masing-masing, kepada para sponsor, Duta Baznas dan tokoh yang turut mengkampanyekan zakat, pemerintah dan DPR, serta seluruh ulama yang telah mendukung dakwah zakat selama ini. Semoga Allah SWT membalas dengan pahala berlipat ganda," katanya.

Keberhasilan Baznas dalam menghimpun ZIS ini juga menjadi bukti Baznas melakukan sebuah strategi pengelolaan ZIS yang tepat dengan memprediksi kondisi sulit akibat pandemi yang merebak sepanjang 2020. Melalui tema “Semesta Kebajikan Zakat” dengan gambar perahu Nabi Nuh yang menghalau gelombang lautan, ternyata menginspirasi Baznas dalam membuat rencana mitigasi resiko atas kondisi yang ada.

“Baznas mengelola pengumpulan dengan strategi penguatan layanan digital, Alhamdulillah mampu mengurangi dampak akibat krisis ekonomi yang dialami perusahaan dan muzaki kelas menengah. Kondisi ini membuat jumlah donasi dan muzakinya berkurang, dan digantikan donasi dengan nominal kecil namun dalam jumlah yang banyak pada berbagai kanal digital yang dimiliki Baznas,” katanya.

Pengumpulan ZIS melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) pada kementerian dan perusahaan juga mampu menjadi penguat pengumpulan Baznas pada tahun ini.  Di bidang pendistribusian dan pendayagunaan ZIS, Baznas menyalurkan 88,7 persen dari dana yang terhimpun. Angka ini menunjukkan penyaluran ZIS Baznas berjalan efektif.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 85 persen penyaluran ZIS Baznas dimanfaatkan untuk program-program menangani dampak pandemi, baik bantuan berupa kegiatan medis, bantuan nonmedis hingga kegiatan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement