Kamis 31 Dec 2020 15:46 WIB

Muhammadiyah Imbau Rayakan Tahun Baru dengan Introspeksi

Islam tidak pernah menuntun Muslim untuk berhura-hura menyambut tahun baru.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Muhammadiyah Imbau Rayakan Tahun Baru dengan Introspeksi. Ilustrasi muhasabah.
Foto:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Hasyr ayat 18).

Karena itu, dalam kesempatan ini dan dalam kondisi pandemi ini, kaum Muslimin sepatutnya lebih banyak melakukan tafakur, menghidupkan masjid dengan refleksi diri, memohon rahmat Allah SWT. "Mudah-mudahan Allah menurunkan pertolongannya sehingga pandemi ini diangkat Allah dari muka bumi, wabil khusus dari tanah Indonesia," ucapnya.

Ziyad menambahkan, merayakan tahun baru dengan meniup terompet sesungguhnya bukan ajaran Islam melainkan dari Yahudi. Begitu juga dengan membakar membakar mercon atau petasan, menurutnya tindakan itu adalah bagian dari perbuatan hura-hura yang dilarang dalam Islam.

"Dialihkan saja untuk membantu orang-orang yang dalam kesulitan ekonomi, saya kira justru tindakan yang terpuji dan sesuai dengan spirit tuntunan agama dan sesuai imbauan negara untuk tolong-menolong dan saling membantu," jelasnya.

 

Tahun baru ini, Ziyad sekali lagi menekankah agar dimanfaatkan sebagai refleksi dan muhasabah, untuk melihat keadaan dan merencanakan apa yang akan dilakukan di tahun depan agar lebih baik. "Seperti Nabi SAW menyatakan, siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia orang yang beruntung, siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin menjadi orang yang merugi, dan siapa yang hari besok lebih buruk dari hari ini maka dia orang terkutuk," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement