Kamis 31 Dec 2020 11:58 WIB

Islam Wasathiyah di Indonesia, Too Big to Fail

Islam moderat di Indonesia mengalami beberapa tantangan dari dalam dan luar

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Islam Wasathiyah di Indonesia Terlalu Besar untuk Gagal | Suara Muhammadiyah

Dosen Sosiologi UGM, Muhammad Najib Azca menyebut bahwa gerakan moderasi keagamaan menemukan urgensinya ketika menguatnya trend dualisme ekstremitas di panggung politik, yaitu ekstremisme keagamaan dan ekstremisme kebangsaan.

“Kekuatan moderasi Islam di Indonesia memiliki dua pilar kokoh yaitu Muhammadiyah dan  Nadhlatul Ulama. Meskipun dua pilar utama kekuatan civil Islam ini telah membuktikan kehandalannya dalam mengawal transisi menuju demokrasi di Indonesia, namun terdapat sejumlah trauma dalam relasi antara keduanya, baik di awal revolusi maupun di awal reformasi,” ulasnya.

Sementara itu, kata Najib Azca, kegagalan perjuangan Islam secara elektoral telah memunculkan gerakan massa yang mengusung populisme Islam yang menjadikan identitas dan sentimen keagamaan sebagai basis mobilisasi politik.

“Karena itulah, maka perlu dilakukan reformulasi agenda kreatif gerakan moderasi keagamaan Islam yang bercorak visioner dan sadar geopolitik serta melampaui sekat-sekat politik identitas,” tuturnya. (ribas)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement