Menurut Al Khateeb, AEC telah menjadi bagian inti dari upaya pemerintah Arab Saudi untuk melokalkan sektor manufaktur militer Kerajaan. “Pencapaian ini juga mendukung upaya PIF melalui SAMI dalam melokalkan teknologi dan pengetahuan mutakhir, serta membangun kemitraan ekonomi strategis,” katanya.
AEC memiliki prestasi dalam industri militer sejak 1988. Perusahaan itu memiliki lebih dari 100 mitra strategis dan berhasil menyelesaikan lebih dari 1.000 proyek.
Pada 2019, pendapatan perusahaan itu mencapai 2,32 miliar riyal atau 620 juta dolar Amerika. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 2,07 miliar riyal dan pada 2017 sebesar 1,92 miliar riyal.
"Akuisisi saham AEC oleh SAMI akan membantu kami mencapai tujuan dan rencana strategis kami untuk lima tahun ke depan," kata CEO AEC, Abdulaziz Al-Duailej.
Arab Saudi sedang mengembangkan kemampuan pertahanan mandiri melalui portofolio produk dan layanan militernya di seluruh divisi bisnisnya seperti aeronautika, sistem darat, senjata dan rudal, elektronik pertahanan, dan teknologi baru. Dalam sebuah wawancara dengan Al-Ekhbariya TV, Al-Khateeb mengatakan Arab Saudi adalah negara dengan pengeluaran militer terbesar ketiga di dunia.
Ia mengatakan Arab Saudi menghabiskan lebih dari 20 miliar dolar AS setiap tahun untuk pembelian, akuisisi, pemeliharaan, dan pengoperasian sistem pertahanan. “Karena industri elektronik menempati sekitar 30 hingga 40 persen dari biaya sistem atau kesepakatan pertahanan apa pun, ini berarti pasar sangat besar di Kerajaan dan dunia dan kesepakatan ini hadir sebagai langkah penting untuk mencapai tujuan strategis SAMI sesuai dengan Visi Kerajaan,” katanya.
https://www.arabnews.com/node/1784006/business-economy