Rabu 23 Dec 2020 10:48 WIB

Dirut Baznas Raih Top Leader on Digital Implementation 2020

Arifin Purwakananta dianggap mampu mendongkrak pengumpulan Baznas Pusat.

Direktur Utama Baznas RI, M Arifin Purwakananta meraih penghargaan TOP Leader on Digital Implementation 2020.
Foto: baznas
Direktur Utama Baznas RI, M Arifin Purwakananta meraih penghargaan TOP Leader on Digital Implementation 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Direktur Utama Baznas M Arifin Purwakananta meraih predikat Top Leader On Digital Implementation pada ajang TOP Digital Award yang digelar majalah IT Works, Selasa (22/12) di Hotel Raffles Jakarta. Arifin menerima piagam dan medali yang diserahkan Ketua Dewan Juri Prof Kalamullah Ramli. 

Penghargaan bergengsi merupakan apresiasi atas kepemimpinan Arifin sebagai Direktur Utama BAZNAS yang telah mendorong berbagai kemajuan dalam bidang pengumpulan, pengelolaan operasi dan penyaluran zakat dengan memanfaatkan teknologi digital selama ini. Berbagai inovasi digital yang dilahirkan Baznas ikut mendongkrak kepercayaan publik yang meningkat sangat pesat di Baznas RI.

Arifin dianggap mampu mendongkrak pengumpulan Baznas Pusat dari Rp 94 miliar pada Laporan audited di akhir 2015 meningkat empat kali lipatnya sekitar Rp 380 miliar pada akhir 2020 ini. Penghimpunan melalui digital menjadi unit yang meningkat sangat pesat sejak dimulai oleh Baznas sejak 2016. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Muzaaki dan masyarakat atas dukungannya dalam menggunaakan zakat digital,” ujar Arifin dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/12).

Pada strategi pengumpulan digital ini, Baznas meluncurkan strategi MultiPlatform Digital Fundraising yang memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi digital bagi proses menggalang dana baik dalam kampanye zakat, pembuatan kanal kemudahan donasi dan memberi pelayanan yang memuaskan bagi Muzaki. Multiplatform adalah konsep memberikan akses seluas-luasnya untuk mengajak, memudahkan, dan membangun kepuasan Muzaki. 

"Baznas mengembangkan BAZNAS Platform, NonCommercial Platform, Commercial Platform, Social Media Platform, Innovative Platform dan Artificial Inteligent sebagai strategi," ujar Arifin. Strategi ini tercatat sangat berhasil sehingga di masa pandemi Baznas menjadi lembaga pengelola zakat yang dianggap siap menghadapi krisis berkat pengelolaan digital. 

Tidak hanya untuk pengumpulan, digitaliasi zakat telah lebih dulu fokus pada digitalisasi sistem operasi. Untuk itu, kata Arifin, Baznas mengembangkan Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) yang menjadi master bagi sistem operasi digital. SIMBA juga digunakan oleh Baznas daerah untuk mengembangkan sistem operasional yang terkoneksi dengan Pusat. 

Menurut Arifin, Baznas juga memanfaatkan digital untuk program pendistribusian dan pendayagunaan zakat. “Kami mendorong program ATM Beras pada 2017 untuk meningkatkan kapasitas bantuan ke masyarakat dan memberikan rasa lebih nyaman kepada Mustahik,” ungkap Arifin. Pembuatan program android untuk pemilik warung, kata dia, telah ikut membantu Mustahik di saat pandemi. 

“Kami berterima kasih dan mempersembahkan penghargaan ini kepada semua pegiat zakat yang belajar dan mengembangkan digital utk upaya menguatkan perzakatan nasional,” ujar Arifin. “Terima kasih kepada semua Muzakki dan mustahik, serta kepada semua amil Baznas yang ikut memperjuangkan digitaliasi zakat.”

Dalam ajang yang sama Baznas juga menerima TOP Digital Implementation 2020 Bintang 4 dan Top Digital Transformation Readiness 2020. Ajang ini juga memberikan award kepada kementerian dan lembaga, BUMN dan perusahaan terkemuka yang ikut mengembangkan digitalisasi Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement