REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam ajaran Islam diserukan mengenai beberapa hukum moral dan perbuatan yang harus dilakukan setiap umat Muslim secara berkala.
Fitrah ini merupakan sunah yang diwakilkan dengan mayoritas sikap serta penampilan, baik penampilan luar maupun internal.
Dilansir di Mawdoo, Jumat (18/12), disebutkan hadis yang menjelaskan mengenai sunah kefitrahan manusia. Salah satunya sebagaimana yang terekam dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah RA:
عن عائشة أم المؤمنين -رضي الله عنها- حيث قالت: قال رسول الله عليه الصّلاة والسّلام: عشرٌ من الفِطرةِ: قصُّ الشَّاربِ، وإعفاءُ اللِّحيةِ، والسِّواكُ، واستنشاقُ الماءِ، وقصُّ الأظافر، وغسلُ البراجمِ، ونتفُ الإبطِ، وحلْقُ العانةِ، وانتقاصُ الماءِ. قال زكريَّاءُ: قال مصعبٌ: ونسيتُ العاشرةَ، إلَّا أن تكونَ المضمضةَ. زاد قُتيبةُ: قال وكيعٌ: انتقاصُ الماءِ يعني الاستنجاءَ
Beliau berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Asyrun minal-fitrati qashun as-syaaribi wa I’fa-u al-lahyati wa as-siwaku wastinsyaaqu al-ma-I wa qashun al-azhfaari al-barajimi wa natfun a-ibthi wa halqun al-anati wantiqashu al-ma-I qala: zakariyyaun qala mush’abun wa nasitun al-asyirata illa an takuna al-udhmadhatu.”
Yang artinya: “Terdapat sepuluh hal mengenai fitrah: (yaitu) memangkas kumis, memelihara jenggot, bersiwak, menghirup air (memasukkan air ke dalam hidung dalam rangka pembersihan), memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja’ dengan air. Zakariya berkata bahwa Mushab berkata: Aku lupa yang kesepuluh, aku rasa yang kesepuluh itu adalah berkumur,”.
Sunnah fitrah ini menyerukan kepada kebersihan. Di mana nilai-nilai kebersihan dalam Islam sangat ditekankan, bahkan di dalam banyak kitab-kitab fikih umumnya selalu diawali dengan pembahasan thaharah atau kebersihan. Baik kebersihan secara hati, fisik, dan juga jiwa.