REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed (SZGM) di Abu Dhabi, Jumat (18/12). Kunjungan tersebut sebagai bagian dari lawatan resminya ke Uni Emirat Arab (UEA).
Ia didampingi oleh Duta Besar UEA untuk Pakistan Hamad Obaid Ibrahim Salem Al Zaabi. Dilansir di Khaleej Times, Sabtu (19/12), Qureshi dan delegasinya, didampingi Direktur Jenderal Masjid Agung Sheikh Zayed, Dr Yousef Al Obaidli untuk mengunjungi Makam Sheikh Zayed, dan melakukan tur keliling masjid
Mereka diberi pengarahan tentang pesan mulia masjid yang menyerukan koeksistensi, toleransi, dan keterbukaan terhadap budaya lain. Hal ini terinspirasi dari warisan kaya almarhum pendiri bangsa.
Mereka juga belajar tentang peran utama SZGM dalam menyoroti esensi sejati budaya Islam, dan mempromosikan komunikasi lintas budaya di seluruh dunia. Para tamu yang berkunjung juga belajar tentang sejarah, komponen, dan fitur estetika seni dan arsitektur Islam yang terwujud di setiap sudut bangunan megah ini.
Di sela-sela kunjungan, diplomat Pakistan itu bergabung dengan jamaah sholat untuk berdoa memohon hujan atau sholat istisqa di UEA. Di akhir kunjungan, Menteri Luar Negeri Pakistan diberikan salah satu publikasi khas Pusat yang berjudul "Spaces of Light" yang menampilkan foto-foto pemenang dalam penghargaan fotografi "Spaces of Light". Kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun oleh Pusat Masjid untuk merayakan keindahan pemandangan masjid dan budaya visual.
Masjid Agung Sheikh Zayed di bawah Kementerian Urusan Kepresidenan disponsori dan ditindaklanjuti oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Kepresidenan, Syeikh Mansour bin Zayed Al Nahyan.
Bangunan itu didirikan untuk menjadi pusat budaya dan titik sentra terkemuka yang memperkaya gerakan intelektual UEA yang berasal dari nilai-nilai budaya dan nasional yang mengakar kuat. Sementara itu juga mencerminkan konsep yang mengakar kuat oleh almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dalam sentimen bangsa, yang juga merupakan perpanjangan dari dakwah agama Islam, dan nilai-nilai inti yang membentuk identitas nasional UEA.
Ikuti Whatsapp Channel Republika