REPUBLIKA.CO.ID, Syekh Badruddin al-Hasani adalah seorang imam, waliyyullah, muhaddits, faqih, dan alim yang multitalenta. Ia merupakan keturunan Imam al-Hasan bin Ali alaihimassalam.
Konon, tidak ada ulama setelah al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani yang lebih alim darinya. Bahkan, ia tidak hanya menguasai ilmu-ilmu syariat melainkan juga ilmu-ilmu yang dikatakan ilmu duniawi seperti kimia, biologi, dan sebagainya.
Pemilik nama lengkap Sayyid Badruddin al-Hasani ini mengajar di Masjid Umawi, Damaskus Suriah. Dia mengajar beragam disiplin ilmu. Beliau mendapat gelar “Khatimah al-Huffaz dan al-Muhaddissin” yang bermaksud penutup kepada para ulama Hadis yang terkemuka.
Syekh Badruddin bukan alim biasa. Ia seorang al-‘arif billah yaitu sosok yang mengenal Allah SWT dengan sesungguhnya. Karena itu berbagai sikap, ucapan, dan penggalan-penggalan biografinya sangat pantas dan mesti menjadi suri tauladan bagi setiap Muslim. Di antaranya adalah kisah berikut ini:
Syekh Badruddin mencintai semua orang. Karena semua manusia adalah ciptaan Allah. Suatu ketika ada seorang laki-laki datang menemuinya dan berkata: “Saya mencintaimu, Tuan Guru.” Syekh Badruddin membalas, “Saya juga mencintaimu.”
Salah seorang muridnya berkata, “Guru, ia adalah seorang Yahudi.” Syekh Badruddin berkata: وما أدراك أنه يموت يهوديا ؟ يا بني ، القلوب بيد الله ، والحي لا تؤمن عليه الفتنة
“Darimana engkau tahu kalau ia nanti meninggal sebagai seorang Yahudi? Ananda, hati manusia di tangan Allah. Orang hidup tidak akan aman dari berbagai fitnah.”
رضي الله عن شيخنا ومربينا العلامة بدر الدين الحسني