Senin 07 Dec 2020 17:14 WIB

Anti-Semit dalam Tradisi Islam Menurut Sarjana Barat

Anti-Semit dalam tradisi Islam merujuk pada tafsir ulama

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Anti-Semit dalam tradisi Islam merujuk pada tafsir ulama. Islam-Yahudi/ilustrasi
Foto:

Meski begitu, sebagian besar intelektual dunia Arab tetap menentang Nazi sampai akhir Perang Dunia Kedua. Meskipun Jerman bertempur melawan kekuasaan kolonial Inggris Raya dan Prancis yang dibenci, hanya sedikit orang yang berilusi bahwa kemenangan kekuatan Poros akan membawa keuntungan bagi orang Arab di Timur Tengah.

Satu-satunya pecahnya kekerasan anti-Yahudi yang ekstensif oleh orang Arab terjadi di Baghdad pada 1941. Setelah kekalahan kudeta pro-Jerman dalam perang singkat, massa menggunakan kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan pendudukan Inggris dan mengamuk di jalan-jalan merampas kawasan Yahudi, membunuh, memperkosa, dan menjarah.

Peristiwa yang menewaskan sekitar 200 orang Yahudi ini dilakukan anggota organisasi pemuda yang dipengaruhi mufti dan propaganda Jerman. 

"Meski begitu, saat itu banyak Muslim membuka pintu mereka untuk rekan Yahudi mereka. Di tempat-tempat Muslim dan Yahudi saling kenal, bantuan diberikan. Orang asinglah yang menjarah dan melakukan pembunuhan. Akan tetapi, sejak akhir Perang Dunia Kedua dan seterusnya, ketika konflik di Palestina mulai meningkat, banyak hal mulai berubah. Publik Arab mulai menerima agitasi anti-Semit Barat tanpa pandang bulu," jelasnya.

photo
Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi) - (abc.net.au)

Perang antara orang Yahudi dan Palestina, dan kemudian antara orang Yahudi dan orang Arab lainnya, membawa trauma pengusiran bagi mayoritas penduduk Palestina di negara baru Israel itu. Trauma ini menjadi simbol dua ratus tahun hegemoni Barat atas dunia Islam, dan bukan hanya untuk orang Arab. Hal-hal ini tidak menjadi alasan anti-Semitisme atau membenarkan kekerasan terhadap orang Yahudi, tetapi juga tidak berasal dari sejarah Islam.

Sumber: https://en.qantara.de/content/anti-semitism-there-is-no-tradition-of-anti-semitism-in-islam?nopaging=1 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement