REPUBLIKA.CO.ID,GAZA --Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menuduh Perdana Menteri saat ini, Benjamin Netanyahu pada Selasa (8/4/2025), mendukung kekerasan pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang saat ini diduduki.
"Netanyahu, dalam kapasitasnya sebagai perdana menteri, "mendukung kejahatan keji yang dilakukan oleh Hilltop Youth di wilayah Palestina," kata Olmert kepada Army Radio.
Ia juga menuduh pemerintah Israel menutup mata terhadap kekerasan pemukim terhadap warga Palestina. "Hilltop Youth," kelompok pemukim sayap kanan di Israel, terkenal karena menyerang warga Palestina melalui penembakan, pembakaran, perusakan properti, dan mendirikan pos-pos ilegal.
Anggota kelompok ini berafiliasi dengan partai sayap kanan yang membentuk pemerintahan Netanyahu. Sejak pembentukan pemerintahan saat ini pada akhir tahun 2022, serangan oleh pemukim ilegal Israel terhadap warga Palestina telah meningkat secara signifikan, khususnya di Tepi Barat utara.
Setidaknya 946 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 7.000 lainnya terluka dalam serangan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal di Tepi Barat sejak Oktober 2023, menurut data Palestina. Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah ilegal dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.