REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Warga Dubai, Mohammad Shahbaz, sangat senang bisa kembali melaksanakan sholat Jumat lagi di masjid yang akan dimulai pada hari ini, Jumat (4/12). Menurutnya, sholat Jumat memiliki relevansi khusus dalam Islam dan dianggap sebagai Idul Fitri mini. Sebab ia menyatakan, sholat Jumat tidak bisa dilakukan di rumah sehingga ada kekhususan tersendiri yang mengacu pada masjid.
“Sholat Jumat tidak bisa dilakukan di rumah. Itu harus dilakukan di masjid secara berjamaah setelah khutbah Jumat yang mana yang paling saya rindukan. Setiap Jumat, saya berdiri sendiri di atas sajadah di rumah dan berdoa agar sholat Jumat bisa kembali digelar di masjid,” ujarnya.
Dia pun berterima kasih kepada Allah dan atas upaya luar biasa dari pemerintah UEA untuk menormalkan kehidupan, terutama terhadap kebijakan kembali beribadah di masjid. Dirinya berkomitmen untuk mengambil semua tindakan pencegahan dan sangat berhati-hati dalam mengikuti pedoman protokol kesehatan. Sebab hal itu dinilai adalah hal yang paling bisa ia lakukan untuk membantu pihak berwenang.
Pengunjung Masjid Nadeem Ahmed terkejut dengan pengumuman untuk memulai kembali sholat Jumat. Namun demikian dia berterima kasih kepada kepemimpinan negara karena telah mewujudkannya.
“Saya tidak pernah membayangkan bahwa kita tidak akan sholat Jumat terlalu lama. Saya sangat bersemangat dan siap dengan perlengkapan sholat Jumat saya yang mencakup sajadah, masker, dan pembersih saya. Khotbah Jumat sangat saya sayangi sehingga memberi kesan berbeda pada doa tersebut. Ini membantu saya tetap fokus mematuhi sabda Nabi Muhammad (saw). Aku berdoa kepada Allah agar dia tidak pernah mengambil berkah ini dari kita,” ujarnya.