Seorang pejabat senior lokal (berbicara tanpa menyebut nama) mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pesan, banyak keluarga telah dipindahkan dari kamp-kamp itu pada Rabu (2/12) malam, tetapi menolak menyebutkan jumlahnya.
Lebih dari 730 ribu Rohingya melarikan diri dari Myanmar pada 2017 menyusul tindakan keras yang dipimpin militer. Menurut PBB itu dilakukan dengan maksud genosida. Sementara Myanmar membantah melakukan genosida, dan menyatakan pasukannya membidik pemberontak Rohingya, yang menyerang pos polisi.
Sebuah catatan singkat oleh organisasi kemanusiaan internasional yang dilihat oleh Reuters menyatakan, ratusan pengungsi yang diidentifikasi oleh pejabat bersedia pergi ke pulau itu dibawa ke pusat transit pada Rabu, dengan beberapa insentif yang ditawarkan termasuk pembayaran tunai.
Wakil pejabat pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas pengungsi, Mohammed Shamsud Douza mengatakan, perumahan telah dibangun untuk 100 ribu orang, dan pihak berwenang ingin memindahkan mereka selama musim kemarau November hingga April ketika laut tenang.
"Kami tidak akan memaksa siapa pun untuk pergi ke sana," katanya melalui telepon, tetapi tidak berkomentar apakah insentif telah ditawarkan.