REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas menjelaskan dalam negara bangsa yang telah merdeka seperti Indonesia, jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional.
"Apa itu (cita-cita nasional)? Mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab," kata Kiai Robikin melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (30/11).
Ia mengatakan, di tengah kehidupan yang plural seperti di Indonesia ini, harus memperkuat toleransi dan saling menghargai baik sesama maupun antar pemeluk suatu agama, etnis, budaya, dan lain-lain. Dia mengajak untuk mengukuhkan persatuan dan kesatuan.
"Kita perkuat persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan kemanusiaan sebagai sesama keturunan anak cucu Nabi Adam Alaihis Salam," ujarnya.
Kiai Robikin mengingatkan, jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang terpecah belah dan agama menyuruh bersatu serta mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat.
Sebelumnya, viral di media sosial sekelompok orang yang mengumandangkan adzan di beberapa tempat. Akan tetapi, adzan tersebut dilantunkan dengan menggunakan lafal jihad, sehingga berbeda dengan adzan yang umumnya dilakukan umat Islam.
Dalam video yang viral tersebut, kalimat hayya 'alas-shalah diubah menjadi hayya 'alal-jihad. Dalam video yang viral itu juga nampak sejumlah orang membawa senjata tajam saat azan dikumandangkan.