Kamis 26 Nov 2020 11:46 WIB

Visa Baru untuk 13 Negara Muslim Ini Dihentikan UEA

UEA hentikan visa untuk 13 negara Muslim.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Visa Baru untuk 13 Negara Muslim Ini Dihentikan UEA. Foto: Kota Dubai menawarkan wisata yang megah dan mewah (Foto gedung mewah di Dubai)
Foto: Needpix
Visa Baru untuk 13 Negara Muslim Ini Dihentikan UEA. Foto: Kota Dubai menawarkan wisata yang megah dan mewah (Foto gedung mewah di Dubai)

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Uni Emirat Arab (UAE) menghentikan visa baru untuk warga dari 13 negara mayoritas Muslim termasuk Libya dan Turki.

Dilansir di Libyan Express, Kamis (26/11), menurut dokumen yang dikeluarkan oleh otoritas yang mengelola bisnis milik negara, visa kerja dan kunjungan baru telah ditangguhkan untuk warga negara dari 13 negara. Termasuk Somalia, Iran, dan Yaman sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga

“Larangan itu juga berlaku bagi warga Aljazair, Kenya, Irak, Lebanon, Tunisia, Pakistan, Suriah dan Afghanistan,” bunyi dokumen itu.

Otoritas Federal untuk Identitas dan Kewarganegaraan UEA tidak memiliki klarifikasi untuk ditawarkan sehubungan dengan pengecualian apa pun terhadap larangan yang mulai berlaku pada 18 November ini. Menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut, larangan tersebut dilakukan karena masalah keamanan tetapi pihak berwenang tidak mengklarifikasi apa yang menjadi perhatian tersebut.

Larangan itu datang seminggu setelah alat peledak meledak di pemakaman non-Muslim selama upacara peringatan Perang Dunia Pertama di Jeddah. Serangan yang diduga terkait dengan UEA yang menjalin hubungan formal dengan Israel hingga menimbulkan tindakan yang membuat marah banyak Muslim.

Meskipun hubungan baru dengan Isreal menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara yang termasuk dalam daftar, sumber mengkonfirmasi bahwa itu tidak terkait dengan larangan tersebut. Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa larangan tersebut diharapkan hanya berlangsung dalam waktu singkat dan mereka yang sudah memiliki visa yang sah tidak akan terpengaruh dan masih dapat memasuki UEA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement