Rabu 25 Nov 2020 17:46 WIB

Ancaman Teror di Benua Hitam, Mozambik-Tanzania Waspada

Mozambik dan Tanzania sepakat lawan bersama teror Al-Shabaab

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Mozambik dan Tanzania sepakat lawan bersama teror Al-Shabaab. Peta Zambia, Mozambique, Botswana, dan Zimbabwe yang berada di Benua Afrika.
Foto:

Namun seiring berjalannya waktu, Al-Shabaab mulai berkembang, termasuk sel militer bersama dengan wacana yang lebih keras pada akhir 2015, hingga anggotanya mulai bertempur pada 2017. Atau lebih tepatnya pada tanggal 5 Oktober 2017 ketika sekelompok pemberontak menduduki kota distrik dan pelabuhan Mocimboa da Praia selama dua hari. 

Kota ini hanya 60 kilometer di selatan basis pengembangan gas utama di Palma dan pelabuhan itu penting untuk memasok proyek gas. Para pemberontak diakui sebagai pria lokal. Sejak itu, pertempuran telah meluas dengan cepat, dengan lebih dari 2000 orang tewas dan diperkirakan 430 ribu orang mengungsi setelah meninggalkan rumah mereka. Pemerintah Mozambik telah kehilangan kendali atas tiga distrik pesisir. 

Para pemberontak telah menduduki Mocimboa da Praia dua kali lagi tetapi mereka merebut kembali kota itu pada 12 Agustus lalu, meski terjadi pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah. Dalam tiga dekade terakhir, provinsi Cabo Delgado telah menyaksikan masuknya fundamentalis Kristen dan Muslim serta badan-badan bantuan internasional agama yang datang dengan tujuan untuk mengubah penduduk setempat ke agama mereka masing-masing.

Namun generasi baru pengkhotbah Islam, yang berasal dari Afrika Timur atau Mozambik, dilatih di luar negeri. Sekembalinya ke provinsi, mereka mendirikan masjid dengan alasan bahwa para imam setempat bersekutu dengan partai berkuasa Frelimo yang menggunakan mereka untuk memperkaya kantongnya dari wilayah yang kaya sumber daya dan mayoritas Muslim. 

photo
Gerilyawan Al Shabaab (ilustrasi) - ()

Para pengkhotbah generasi baru ini dapat memberikan uang untuk membantu penduduk setempat memulai bisnis dan menciptakan lapangan kerja. Mereka juga berpendapat bahwa masyarakat yang lebih adil akan dicapai berdasarkan hukum syariah Islam.

Di pihak Tanzania, para pemberontak melakukan serangan besar pertama mereka ke negara itu setelah mereka memenggal kepala lebih dari 20 penduduk setempat di desa perbatasan, Kitaya pada bulan Oktober. Orang-orang bersenjata itu sedang meneriakkan Allahu Akbar (Tuhan itu Maha Besar). Hal ini mendorong pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan dan menambah jumlah tentara ke Mtwara. 

Awal Mei tahun ini, Menteri Pertahanan Tanzania Hussein Mwinyi mengatakan akan mengirim pasukan ke perbatasannya dengan Mozambik untuk menahan ancaman keamanan yang ditimbulkan Al Sunnah wa Jama'ah, sebuah kelompok yang dilaporkan berafiliasi dengan ISIS.

 

Sumber: https://www.theafricareport.com/51870/will-tanzania-and-mozambiques-joint-efforts-stamp-out-islamist-insurgents/  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement