REPUBLIKA.CO.ID, CABO DELGADO – Provinsi Cabo Delgado di Mozambik, yang kaya akan gas telah menjadi lokasi beberapa serangan militan ekstremis terkait ISIS yang dilakukan sejak 2017.
Setidaknya 50 orang telah dipenggal militan tersebut di Mozambik utara, menurut beberapa laporan BBC yang dilansir di Fox News, Rabu (11/11). Dalam laporan itu disebutkan, para militan, yang diduga terkait dengan ISIS, melakukan serangkaian serangan ke desa-desa di negara itu dalam beberapa hari terakhir.
Di sebuah desa memperlihatkan lapangan sepak bola berubah menjadi tempat eksekusi di mana para penyerang memenggal kepala dan mencincang tubuh.
Komandan Jenderal Polisi Mozambik, Bernardino Rafael, mengatakan selama pengarahan bahwa penyerang menculik wanita dan anak-anak serta membakar rumah.
"Mereka membakar rumah-rumah kemudian mengejar penduduk yang melarikan diri ke hutan dan memulai dengan tindakan mengerikan itu," kata dia.
Korban tewas selama konflik itu mencapai 2.000 orang, sedangkan sekitar 430 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. Dalam serangan terbaru, orang-orang bersenjata meneriakkan "Allahu Akbar," melepaskan tembakan, dan membakar rumah-rumah ketika mereka menggerebek desa Nanjaba pada Jumat malam.
Sekelompok pejuang terpisah menyerang desa Muatide, di mana mereka memenggal lebih dari 50 orang. Pemerintah Mozambik telah meminta bantuan internasional untuk menghentikan pemberontakan, karena banyak yang menyerukan diakhirinya konflik secara damai.
Pekan lalu, sedikitnya 40 orang yang melarikan diri dari kekerasan ekstremis di Mozambik utara tenggelam ketika kapal mereka tenggelam.
Sumber: https://www.foxnews.com/world/militant-islamists-behead-at-least-50-people-in-africa-reports