Jumat 06 Nov 2020 05:17 WIB

Sosok Muslim Jadi Pahlawan Penyelamat Saat Serangan Wina

Ketiga Muslim menyelamatkan polisi yang terluka saat penembakan di Wina.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Sosok Muslim Jadi Pahlawan Penyelamat Saat Serangan Wina. Petugas polisi tetap pada posisi di tangga bernama Theodor Herzl Stiege di dekat sinagoga setelah terdengar suara tembakan, di Wina, Senin, 2 November 2020. Polisi Austria mengatakan beberapa orang terluka dan petugas sedang keluar setelah tembakan di ibukota Wina. Laporan awal bahwa sinagoga menjadi sasaran serangan tidak dapat segera dikonfirmasi. Kantor berita Austria APA mengutip Kementerian Dalam Negeri negara itu yang mengatakan satu penyerang telah terbunuh dan lainnya mungkin dalam pelarian.
Foto:

 

Kedua pemuda itu adalah Mikail Ozen (25) dan Recep Gultekin (21), dua petarung bela diri campuran Wina (MMA) berlatar belakang keluarga Turki. Setelah membantu seorang wanita tua, mereka melihat polisi yang terluka itu.

Sebuah video ponsel yang direkam dari balkon menunjukkan kedua pemuda itu berlari di belakang pintu masuk kereta bawah tanah saat tembakan terus dilepaskan. "Saya akan melakukan hal yang sama lagi seperti yang saya lakukan saat itu," kata Ozen kepada Aljazirah melalui telepon pada Selasa, usai baru kembali dari pertemuan dengan wali kota Wina, yang berterima kasih kepada kedua pria tersebut atas keberanian mereka.

Ozen awalnya tidak mau mengomentari perbuatan heroiknya. Tetapi setelah video balkon menjadi viral, dia dan Gultekin dituduh oleh beberapa orang di media sosial terlibat dalam serangan itu.

Pada malam penyerangan, ada pembicaraan berulang tentang berbagai TKP dan beberapa penyerang, yang masih belum ada bukti. Ozen mengatakan, tiba-tiba media sosial melaporkan teroris Turki juga terlibat. Untuk meluruskan, ia dan Gultekin mengunggah pernyataan video di akun Instagram mereka, dengan judul "Menyelamatkan seorang wanita dan seorang polisi."

photo
Petugas polisi berjalan di antara kendaraan darurat di tempat kejadian setelah suara tembakan terdengar, di Wina, Senin, 2 November 2020. Polisi Austria mengatakan beberapa orang telah terluka dan petugas keluar secara paksa menyusul tembakan di ibu kota Wina. Laporan awal bahwa sinagoga menjadi sasaran serangan tidak dapat segera dikonfirmasi. Kantor berita Austria APA mengutip Kementerian Dalam Negeri negara itu yang mengatakan satu penyerang telah terbunuh dan lainnya mungkin dalam pelarian. - (AP/Ronald Zak)

 

"Kami Muslim asal Turki mengutuk segala jenis teror. Kami tinggal di Austria, kami adalah warga Austria. Kami tidak tertarik dengan politik lain di luar negeri. Kami telah melakukan apa yang diperlukan. Kami senang bisa menyelamatkan petugas polisi itu dan dia masih hidup," kata Ozen.

Namun hanya dua hari setelah serangan itu, mereka kembali mendapat kritikan. Setelah Turki memujinya, tangkapan layar foto dan pernyataan lama dari akun Facebook dan Instagram mereka dibagikan, menunjukkan bahwa keduanya dekat dengan organisasi ultranasionalis Turki, Grey Wolves.

 

Akan tetapi Muhammad Yuksek, yang membantu pasangan itu dengan permintaan media, membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, kedua pria itu tidak pernah menjadi anggota Grey Wolves atau aktif dalam organisasi politik manapun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement