REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Kepala Kehakiman Iran, HojjatulIslam Raeisi, menyampaikan terorisme takfiri adalah produk Barat yang berupaya merusak citra Muslim di dunia.
Dia mengatakan, orang Barat sendirilah yang menciptakan dan mempersenjatai teroris takfiri dan membuat mereka menjadi masalah bagi orang-orang regional dan dunia.
"Tetapi sekarang mereka secara keliru mengaitkan serangan terhadap sebuah gereja di Paris dan pemenggalan kepala seorang wanita tua dengan Islam," kata dia sebagaimana dilansir di Mehr News, Selasa (3/11).
Raeisi juga menekankan, penyerangan terhadap jamaah di gereja Prancis tidak ada hubungannya dengan Islam. Pejabat tersebut, di tempat lain, menyebut pernyataan anti-Islam Macron baru-baru ini sebagai tindakan tidak bijaksana yang lebih buruk daripada menyerang gereja.
Selain itu juga telah menimbulkan konsekuensi yang mengerikan seperti serangan baru-baru ini terhadap gereja di Nice. Raeisi menambahkan, Islamophobia di kalangan penguasa Barat merupakan akibat dari penyebaran Islam di kalangan pemuda Barat.
Dia menegaskan, kecenderungan beragama dan perhatian terhadap nilai-nilai agama dan Revolusi Islam serta perlawanan terhadap arus Takfiri tidak akan pernah berhenti. "Pemuda Front Perlawanan tidak akan membiarkan mereka yang secara keliru mengaitkan masalah tersebut dengan Nabi SAW yang menipu banyak orang," kata dia.
Kamis lalu, seorang penyerang dengan pisau menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya di sebuah gereja di kota Nice, Prancis. Serangan itu terjadi ketika Prancis masih belum pulih dari retorika anti-Islam presidennya dan pembelaannya terhadap kartun Nabi Muhammad (SAW) yang memuat penghinaan.
Sampai sekarang pun belum jelas apa motif serangan yang dilancarkan di Nice. Dan belum diketahui pula apakah ada hubungannya dengan kartun-kartun yang memuat hujatan terhadap Islam itu.
Sumber: https://en.mehrnews.com/news/165459/Takfiris-product-of-West-to-harm-Muslims-image